Borong, VoxNtt.com-Para pengendara yang melintas di kali Wae Musur siap-siap merogoh kocek saat melewati kali yang melintang di antara Desa Bea Ngencung, Kecamatan Rana Mese dan desa Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Manggarai Timur.
Saat ini kali yang menghubungkan dua desa tersebut belum memilik jembatan.
Pada saat melintas di kali, kendaraan yang kita tumpang akan digotong oleh jasa tukang pikul motor dengan tarif Rp. 30.000 sampai Rp. 50.000 sekali angkut.
Maksi Pan salah satu pengendara yang ditemui media ini Rabu (7/12/2016) di pinggir kali Wae Musur mengungkapkan pihaknya bersyukur ada warga yang mengangkut motor milik warga yang melintas.
“Mereka bekerja pertarukan nyawa di tengah derasnya air. Bahkan jasa ojek angkut motor harus bertarung dengan derasnya air” ungkap Maksi.
Maksi mengatakan pemerintah semestinya membuka mata dan telinga dengan keadaan ini karena pembangunan jembatan Kali Wae Musur harus diutamakan.
Kekurangan infrastruktur jembatan di daerah ini pun ditangkap warga sekitar lokasi untuk menawarkan jasa pikul motor.
Seorang warga yang tidak mau dimediakan namanya mengaku ketiadaan jembatan penyeberangan di kali tersebut menjadi laris bagi jasa ‘pikul motor’ untuk mengangkut kendaraan warga yang melintas.
Dia mengatakan motor dipikul empat orang dengan menggunakan bambu atau kayu yang sudah disiapkan.
“Hal ini untuk menjaga agar mesin kendaraan tidak kena air. Sebab ketinggian air yang mencapai 1 meter, jika paksa melintas pasti mogok karena air masuk ke dalam mesin” ujarnya.
Para jasa pikul motor mengaku melakoni kerja itu sejak ambruknya Cross Way pada Tahun 2012 silam.
Setiap hari mereka mengaku mendapat untung hingga angka ratusan ribu yang dibagi rata kepada anggota kelompok dengan tarif berfariasi.
Perbedaan tarif ini tergantung jenis yang digunakan. Kalau motor besar bisa mencapi 50.000, motor kecil 30.000, terkadang saat ada orang minta bantuan disesuaikan uanganya bahkan gratis. (TN/VoN)
Foto Feature: Para jasa pikul motor di kali Wae Musur (Foto: TN/VoN)