Oleh: Evan Lahur*
Indonesiaku ku petik di bulir padi
Sejenak menengadah, panen telah tiba
Ratusan warga pun menyemut di sawah
Hari panen memanggilmu
Adakah engkau salah satu di sana, kawan?
Wajah ini adalah wajah khas tempat kita
yang dulu Soeharto namakan desa
identitas Indonesia
Aku ingin mengajakmu kembali pulang
Ke panen raya kampung kita, kawan
Aku tahu, uang telah kau jadikan sahabat di kota
Kau habiskan waktu untuk bercinta bersama uang
Pikiran dan perasaanmu telah berkota
Adakah tempat untukmu berdesa?
Aku sangsi akan pertanyaanku ini, kawan
Aku masih disini sahabatku
Menunggumu di lapangan bola kita dulu
Menunggumu untuk bermain kelereng di rumah om Yos
Sembari berharap siang memanggil
‘tuk kita buatkan kolam renang di belakang kali
Sembari membakar katak buruan
Ahhh, aku masih mengingat memori ini
Lebih khusus engkau dan cinta monyetmu, Maya
Kenangan ini terus membuka pagi
Saat ku buka jendela
Baling-baling bambu Doraemon mengantarku ke masa itu
Ke tempat kita pernah dilahirkan dan dibesarkan
Yang selalu memanggilmu pulang
Yang selalu menyapa “Selamat pagi Indonesia”
Untuk selalu berdesa
Evan Lahur asal Mombok Elar Kabupaten Manggarai Timur. Pria kelahiran Ruteng, 21 Desember 1990 ini sedang menyelesaikan program Pasca Sarjana Ilmu Pemerintahan (Desa) STPMD “APMD” Yogyakarta. Evan bisa dihubungi melalui hp (082327577446) atau email evanlahur@yahoo.co.id.