Jakarta,VoxNtt.com-Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia St. Albertus Magnus (PP ISKA) mengecam keras tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang pedagang keliling (penjual kain) berinisial IR terhadap tujuh siswa SDN 1 Seba, kecamatan Sabu Barat, kabupaten Sabu Raijua, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, (13/12) kemarin.
“Kemarin telah terjadi tragedi memilukan yang menimpa anak-anak negeri yang sedang menimba ilmu. Sekolah yang sejatinya menjadi tempat bermain penuh dengan suka cita, cinta dan kasih telah dinodahi oleh tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab”, ujar Ketua Presidium ISKA, Muliawan Margadana, kepada VoxNtt.com, di Jakarta, pada Rabu (14/12).
Lebih lanjut Muliawan menjelaskan kekerasan terhadap anak-anak kita adalah sejatinya kekerasan terhadap kemanusiaan.
Oleh karena itu, PP ISKA mengecam keras tindakan biadab yang tidak memenuhi akal sehat tersebut.
“Mari kita berdoa bersama semoga anak-anak korban peristiwa kekerasan tersebut segera mendapat penanganan medis terbaik dan pulih seperti sedia kala baik fisik maupun psikisnya”, ungkap Muliawan.
PP ISKA meminta kepada pemerintah agar segera dilakukan penyelidikan secara tuntas untuk mengungkap motivasi dibalik penyerangan dan segera diumumkan kepada publik sehingga mengurangi keresahan masyarakat.
“Kita mempercayakan sepenuhnya kepada Kepolisian Republik Indonesia untuk mengambil tindakan sesuai prosedur dan hukum yang berlaku”, tegasnya.
PP ISKA, juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih bijaksana menyikapi dan melihat secara jernih informasi yang beredar berkaitan peristiwa tersebut, hingga tindakan memperihatinkan itu dapat dilokalisir.
Untuk menghindari akibat lanjutan atas peristiwa tersebut, Muliawan berharap pemerintah dan seluruh masyarakat hendaknya segera memperkuat komunikasi dan solidaritas antar umat lintas beragama, etnis, dan suku.
Sementara Sekretaris Jendral PP ISKA, Joanes Joko, mengatakan turut prihatin dengan peristiwa tersebut.
“Kita mencermati pada tahun 2016 ini telah terjadi berbagai konflik sosial bernuansa SARA, mulai dari Tanjung Balai, Medan, Banjarmasin, Samarinda, Jakarta, Bandung dan NTT. Untuk itu kita semua perlu mewaspadai akan adanya pihak-pihak tertentu yang memang tidak menginginkan adanya persatuan, kerukunan, kekeluargaan, perdamaian dan toleransi di Indonesia”, tegas Joko.
PP ISKA, juga secara khusus menginstruksikan kepada Pengurus DPD dan DPC ISKA di seluruh Indonesia untuk bergerak mengambil inisiatif menjaga persatuan, kerukunan, dan kedamaian dengan membangun komunikasi dan karya bersama dengan berbagai elemen bangsa yang memiliki kehendak baik. (Ervan Tou/VoN)
Foto Feature:Logo ISKA