Jakarta,VoxNtt.com-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya memastiaan Tour de Flores (TdF) akan kembali digelar pada pertengahan tahun 2017 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Frans Lebu Raya ketika membuka acara Dekranasda tingkat provinsi NTT yang kedua di Anjungan provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada Sabtu, (17/12).
“Tahun lni kita selenggarakan Tour de Flores yang luar biasa. Tahun depan kita selenggarakan lagi Tour de Flores yang lebih hebat lagi”, ujar Frans.
Gubernur Frans mengatakan, kegiatan tersebut merupakan cara pemerintah NTT untuk mensosialisasikan dan mempromosikan potensi dan sumber daya alam NTT kepada dunia.
“Pariwisata di NTT itu unik dan eksotik. Maka untuk itu, Pemerintah dan masyarakat NTT berkomitmen untuk menyelenggarakan Tour de Flores setiap tahun”, kata Frans.
Menurut dia, Tour de Flores telah memberi dampak positif dalam kemajuan pariwisata. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Flores.
“Tour de Flores telah membawa dampak yang positif, kendati masih belum maksimal tapi kami tetap berupaya untuk mengajak masyarakat menikmati keindahan alam Flores dan NTT umumnya. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk datang ke NTT”, jelas Frans.
Pada kesempatan itu, Frans memperkenalkan potensi alam yang berada di Flores, yang menurutnya kekayaan tersebut merupakan aset masa depan NTT yang tidak ada di tempat lain.
“Saya ingin mengatakan penting untuk menikmati keindahan alam di NTT. Di Manggarai Barat ada Pulau Padar, ada Komodo di Pulau Komodo, ada Wae Rebo di Manggarai, ada Kampung Adat Bena di Ngada, danau Kelimutu di Ende, taman laut yang indah di Riung dan Maumere, ada Semana Santa di Larantuka-Flores Timur, serta ada perburuan Ikan Paus secara tradisonal di Lembata”, jelas ketua DPD PDI-Perjuangan NTT itu.
Dia juga memperkenalkan potensi lain diantaranya Pasola dan tenun ikat di Pulau Sumba, taman laut yang indah di Alor dan Rote.
“Jika Ingin melihat keindahan dan keunikan alam bawah laut, iya, selat Pantar adalah tempatnya. Taman laut yang indah bukan di Karibia tapi di Alor NTT”, pungkasnya.
Lebih lanjut Frans mengatakan pemerintah dan masyarakat sedang berjuang menjadikan NTT sebagai provinsi pariwisata. “Dengan begitu NTT yang dulu sering disebut sebagai nasib tak tentu, maka sekarang kami menyebut NTT sebagai New Tourism Territory”, tegas Frans.
Hal tersebut menurut dia supaya NTT akan menjadi lokasi tujuan wisata baru bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Untuk memperkuat promosi ke tingkat dunia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Menteri Pariwisata Republik Indonesia.
“Saya telah mengusulkan supaya penangkapan ikan paus di Lembata dan Pasola di Sumba ditangani oleh Kementerian Pariwisata, mudah-mudahan dengan ditangani oleh pemerintah di tingkat nasional akan bisa lebih cepat promosi ke belahan dunia lainnya”, tutup Frans.(Ervan Tou/VoN)
Foto Feature: Gubernur Frans Lebu Raya ( Foto: pintuair.co)