Maumere, VoxNtt.Com- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka, Heribertus Krispinus, menyatakan tanpa dukungan infrastruktur dan prasarana maka pembangunan ekonomi rakyat berbasis sektor kelautan dan perikanan hanya akan menjadi mimpi kosong.
“Tanpa infrastruktur atau prasarana yang baik maka pembangungan sektor perikanan hanya akan mengambang dan kosong,” tegasnya kepada VoxNtt.Com saat ditemui di ruangan kerjanya pada Kamis, 29/12/2016.
Itulah sebabnya, pihaknya pada tahun 2016 ini mendorong pengembangan kelautan dan perikanan di wilayah selatan.
“Tahun 2016 ini sudah dibangun breakwater dengan out put-nya kolam labuh sehingga kapal-kapal bisa berlabuh dan membongkar muatan di pesisir selatan,” ungkapnya.
Selama ini, pembangunan kelautan dan perikanan masih terpusat di laut utara yang menurutnya sudah padat armada dan padat nelayan sehingga persaingan pun sangat tinggi.
“Daerah pesisir selatan belum banyak disentuh padahal di sana ada banyak ikan dengan kualitas terbaik dan nilai jual tinggi seperti cakalang dan tuna,” ungkapnya.
Menurut pria yang lebih dikenal dengan nama Heri Nidi ini, selama ini nelayan di selatan sulit berlabuh karena kondisi pantai yang kondisi pantai yang tidak memungkinkan adanya tempat berlabuh alamiah seperti di pesisir utara.
Para nelayan yang fishing ground-nya atau biasanya menangkap ikan di laut selatan berlabuh ke Larantuka.
“Dengan adanya kolam labuh di Paga maka kita berhasil memangkas waktu nelayan yang kalau ke Larantuka waktunya 16 jam mejadi 6 jam dengan berlabuh di Paga,” ujarnya.
Pembangunan kolam labuh memungkinkan kapal berlabuh untuk bongkar hasil tangkapan, menaikkan perlengkapan dan kebutuhan melaut termasuk bahan bakar serta makan.
“Prospek ke depannya adalah adanya pabrik es, industri pengolahan dan lain sebagainya yang mampu menyerap investasi dan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya penuh keyakinan.
Oleh karenanya, pembangunan breakwater akan dilanjutkan di tahun 2017 ini. Terkait hal itu, dirinya mengaku sudah mendapatkan dukungan dari Pemda Sikka dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati serta DPRD Sikka.
“Kalau tidak dibangun maka ribuan ton ikan dibawa ke Larantuka,”teganya.
Selain upaya mengembangkan potensi kelautan dan perikanan di wilayah selatan melalui pembangunan infrastruktur, selama tahun 2016 ini DKP Sikka turut mendapingi lebih dari 200 kelompok usaha kelautan dan perikanan.
Berdasarkan data Identifikasi Kelompok Usaha Utama Bidang Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka Tahun 2016, terdapat 254 kelompok yang tersebar di 63 desa/ kelurahan dalam 16 kecamatan.
Kelompok-kelompok tersebut meliputi kelompok usaha penangkapan, budi daya, dan pengolahan hasil laut dengan total 2620 anggota dampingan. (ADP/VoN)
Foto Feature: Nelayan Sikka sedang membongkar hasil tangkapan di TPI Maumere (Foto: felixjanggu81.blogspot.com)