Kota Kupang, VoxNtt.com-Selama ini beredar isu di tengah masyarakat bahwa dalam lembaran mata uang rupiah yang baru ada gambar palu arit.
Hal ini kemudian menimbulkan banyak opini pro kontra yang terjadi bahkan meresahkan masyarakat khususnya masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk diketahui palu arit merupakan lambang Partai Komunisme Indonesia (PKI) yang sampai saat ini masih dilarang di Indonesia.
Menanggapi isu ini Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menyampaikan bahwa informasi itu tidak benar.
Menurut Lebu Raya, sesungguhnya yang ada di lembaran rupiah itu tulisan BI alias Bank Indonesia.
“Itu bukan palu arit sebagaimana yang diisukan selama ini, itu adalah tulisan BI”, tegas Lebu Raya di hadapan ribuan warga Kota Kupang yang saat itu merayakan tutup tahun pada sabtu (31/12/2016) malam di halaman rumah jabatan (Rujab) Gubernur NTT di Jalan Eltari Kupang.
Dalam momentum yang sama juga Gubernur Frans mengatakan bahwa ada suatu keistiwemaan yang harus dibanggakan oleh orang NTT saat ini.
Pasalnya salah seorang pahlawan asal NTT kini diabadikan gambarnya dalam mata uang baru Indonesia, yakni dalam pecahan 100 rupiah.
“Saat ini, kita mesti bangga karena salah seroang pahlawan, putra kebanggaan NTT, Herman Yohanes telah diabadikan nama dan gambarnya dalam mata uang baru yakni pecahan 100 rupiah”, ujarnya. (BJ/VoN)
Foto Feature: Gubernur Leburaya bersama Pimpinan DPRD NTT saat acara akhir tahun di depan rujab Gubernur