Maumere, VoxNtt.Com- Masyarakat Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka menyatakan selama ini program bantuan dari pemerintah tidak tepat sasaran.
Hal ini terungkap dalam kegiatan presentase hasil studi Pengelolaan Sumber Daya Alam yang diselenggarakan Wahana Tani Mandiri bertempat di Kantor Desa Hebing, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka pada Jumad,( 6/1/2016).
Hampir sebagian peserta yang sebagian besarnya merupakan petani tersebut menyatakan hal yang sama terkait distribusi bantuan yang disalurkan ke desa.
Bantuan-bantuan tersebut bahkan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang diangkat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang).
“Saya ambil contoh misalnya seorang petani kebun seharusnya dikasih bantuan berkaitan dengan pertanian seperti bibit atau alat-alat pertanian, bukan seorang petani yang tiap harinya mengurus kebun tiba-tiba diberi alat tangkap ikan,” ungkap Didimus Rusman asal Desa Hebing.
Senada dengan Didimus, Theresia Fausta menyampaikan selama ini bantuan untuk kelompok perempuan juga tidak sesuai dengan kebutuhan yang diusulkan.
“Ironisnya, petugas hanya menurunkan fasilitas ke kelompok tanpa bimbingan teknis, sehingga fasilitas-fasilitas tersebut kemudian menjadi mubasir” ungkapnya Theresia.
Dirinya berharap instansi pemerintahan tidak hanya mensuplai bantuan dalam bentuk barang dan alat namun juga memberikan bimbingan teknis dan pendampingan agar peralatan-peralatan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.
Masalah lain berkaitan dengan bantuan tersebut adalah tidak adanya koordinasi antara instansi yang memberika bantuan dan Pemerintah Desa dimana kelompok sasaran bantuan berdomisili.
Kepala Desa Hebing, Polykarpus menyatakan selama ini banyak pihak yang memberikan bantuan ke desa tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemerintah Desa.
Akibatnya, selain tidak mampu memperbaiki taraf hidup masyarakat, bantuan-bantuan tersebut menimbulkan konflik sosial di desa.
“Nanti kalau ada masalah masyarakat datang mengadu dan mempersalahkan Pemerintah Desa setempat,” ujarnya.
Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Koordinator Bidang Advokasi WTM, Wilhelmus Wilfridus bersama team WTM dan kader tani.
Hadir pula unsur-unsur penting di desa, seperti Kepala Desa, BPD, Kepala Dusun, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pendidikan, tokoh kerohanian dan kelompok-kelompok tani. (ADP/VoN)
Foto Feature: Salah satu sesi diskusi Presentasi Hasil Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dengan nara sumber Direktur WTM, Win Keupung