Jakarta,VoxNtt.com-Donald Trump telah resmi dilantik sebagai presiden Amerika Serikat (AS) ke-45.
Dalam pidato pasca pelantikan, Trump mengindikasikan akan menjaga ekonomi AS dari serangan produk-produk negara lain. Lalu, apa dampak kebijakan Donal Tramp bagi Indonesia?
Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah RI, Parlindungan Purba menilai, Indonesia tidak akan terlalu terpengaruh langsung atas kebijakan-kebijakan Trump. Sebagai negara berkembang, Indonesia dinilai akan terkena dampak tidak langsung.
“Sebenarnya kebijakan Donald Trump itu memang baik adanya, karena setiap negara harus mengutamakan negaranya masing-masing, kita harus melihat apa yang dibuat Donal Trump itu dalam rangka memperkuat nasionalisme masing-masing,” ujar Parlindungan Purba, kepada VoxNtt.com, di Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Ia menjelaskan, peluang bagi Indonesia untuk bisa menguasai marketnya yang 250 juta tentu harus berupaya mengembangkan marketnya.
Pemerintah juga harus mengembangkan kredit usaha rakyat suapaya faktor-faktor produksi bisa diserap dan bisa berjalan.
Menurut Purba, dengan begitu, akan tercipta lapangan kerja baru sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) kita bisa dimanfaatkan.
“Saya pikir dalam jangka menegah, iya, tapi kalau dalam jangka pendek mungkin belum terlampau karena perdagangan kita tidak terlalu besar seperti negara Amerika. Justru kita berharap perdagangan kita sudah mulai mengarah ke pasar-pasar sekitar Asia dan Asean,” jelasnya.
Oleh karena itu, demikian Purba, Indonesia butuh kerja sama dan kerja keras seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
“Untuk itu perlu satu-kesatuan seluruh komponen bangsa bagaimana untuk memajukan dan terwujudnya tujuan nasional untuk kesejahteraan masyarakat. Kita mau fokus yang itu melalui keterlibatan aktif, Legislatif, Yudikatif, Eksekutif dan peran serta masyarakat,” tuturnya.
Dia pun mengakui pembangunan yang sedang dikembangkan oleh pemerintahan Jokowi-JK adalah sebuah kemajuan.
“Kita harus melihat bahwa kita ini negara yang populasi besar dan kalau kita bicara Asean itu setengahnya berada di Indonesia. Jadi saya melihat apa yang sedang dikembangkan oleh peemrintahan Jokowi-JK sedang on the track dari segi pembangunan,” ungkapnya.
Untuk itu, dia meminta pemerintah memeprcepat kebijakan untuk mempercepat penciptaan industry yang memiliki nilai tambah menjafi hal penting.
”Poin pentingnya adalah, tetap optimalkan apa yang sudah dicanangkan pemerintah. Mulai dari deregulasi, pembangunan infrastuktur, peningkatan SDM, dan penguatan di bidang pendidikan,” pungkas dia.*** (Ervan Tou/VoN).