Maumere, VoxNtt.Com- Maraknya pertambangan rakyat di NTT khususnya di Pulau Timor dikritisi Wahana Lingkungan Hidup (Wahli) NTT.
Direktur Walhi NTT, Umbu Wulang menilai pertambangan rakyat merupakan kedok perusahaan tambang yang tidak mengantongi izin.
“Pertambangan rakyat itu hanya topeng korporasi tambang,” tegas Umbu Wulang kepada VoxNtt.Com usai rapat koordinasi Dewan Daerah Walhi NTT di Kantor Wahana Tani Mandiri (WTM), Jl. Wairklau, Maumere.
Menurut Umbu Wulang dengan menggunakan pertambangan rakyat, korporasi tambang dapat menghemat biaya termasuk biaya jaminan tenaga kerja.
Selain itu, dengan pertambangan rakyat korporasi yang bergerak di bidang usaha ekstraktif tidak perlu disibukkan dengan urusan izin.
Lebih jauh Umbu Wulang mengatakan hasil pertambangan rakyat kemudian dibeli oleh korporasi tambang.
“Ini adalah modus yang dipakai oleh korporasi tambang sekaligus cara mereka mengadu domba rakyat yang pro tambang dengan rakyat yang anti tambang dengan memanfaatkan keterdesakan ekonomi rakyat,” beber Umbu Wulang.
Meskipun demikian, Umbu Wulang menambahkan sejauh ini belum ada data jumlah pertambangan rakyat di NTT.
Hal ini dikarenakan tidak ada pertambangan rakyat yang legal. Semuanya tidak berizin sehingga tidak ada data based yang pasti.
Hal senada disampaikan oleh mantan Direktur Walhi NTT periode 2010-2016, Hery Naif. Menurut Hery pertambangan rakyat maupun pertambangan korporasi sama-sama merusak lingkungan.
“Hanya saja dengan nodel pertambangan rakyat memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mengelola sumber daya alamnya,” ujar Hery.
Solusinya adalah rakyat menempatkan pertanian dan peternakan atau kelautan sebagai prioritas.
“Pertanian dan peternakan terbukti sudah mempertahankan kehidupan orang NTT sementara tambang belum terbukti memberikan kesejahteraan justru sebaliknya menimbulkan kerusakan lingkungan,” tegas Hery.
Isu pertambangan rakyat di NTT ini menjadi salah satu topik pembahasan dalam rapat koordinasi ini. Ke depannya Walhi NTT akan melakukan kajian khusus terkait pertambangan rakyat di NTT. (Are/VoN).