Kota Kupang, VoxNtt.com-Kepala kampanye Jaring Advokasi Tambang (JATAM) Nasional, Melky Nahar mewanti-wanti masyarakat pemilih di Kabupaten Lembata untuk mewaspadai bahaya ijon politik pertambangan menjelang pilkada serentak 2017 mendatang.
“Salah satu pendekatan yang sudah menjadi pengetahuan umum dengan menunggangi dan mengendalikan para kandidat melalui pembiayaan pencalonan dan kampanye sebagai praktik ijon politik” kata Melky kepada VoxNtt.com di Kupang, Selasa (07/02/2017).
BACA: Waspada Ijon Politik Tambang di Pilkada Serentak 2017
Menurut dia, Kabupaten Lembata sebagai salah satu daerah yang menyelenggarakan Pemilukada Serentak 2017, tak lepas dari persoalan di atas.
Potensi tambang Lembata yang tersebar di hampir seluruh wilayah menjadi incaran para korporasi tambang.
Hal ini, kata Melky diperparah dengan trackrecord dan visi-misi para kontestan yang bertarung nyaris tidak menyentuh persoalan riil masyarakat, seperti ancaman industri ekstraktif terhadap ruang hidup dan alat produksi masyarakat.
“Padahal, sebanyak 93% wilayah Lembata merupakan kawasan budidaya pertanian, dan 90% masyarakatnya bekerja sebagai petani” tegasnya.
Potensi pertanian ini didukung oleh persentase pendapatan daerah Kabupaten Lembata dimana sebanyak 40, 41% disumbangkan oleh sektor pertanian, Sementara tambang, lanjut dia hanya 0,49%.
Karena itu, mantan manager kampanye WALHI NTT ini mengajak masyarakat pemilih di Kabupaten Lembata untuk melacak keberpihakan modal setiap kandidat yang bertarung di Pilkada Lembata.
“Potensi ancaman seperti daya rusak tambang dipastikan akan menghebat pasca Pemilukada Serentak 2017, mengingat investasi berbasis lahan skala besar ini terdapat kecenderungan peningkatan jumlah perizinan di tahun menjelang, saat berlangsung dan selepas Pemilukada” tutup Melky.***(Andre/BJ/VoN).