Ruteng, VoxNtt.com- Niatan berenang bersama teman, seorang bocah perempuan tewas tenggelam di pantai Mbolata, Kelurahan Watu Nggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Kamis (9/2/2017) sekitar pukul 12.00 Wita.
Korban diketahui bernama Rosniani Taeng berumur 7 tahun, Warga Lekolembo- Kelurahan Watu Nggene. Saat ini ia sedang duduk di kelas II di SDI Wae Wole.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Matim, Anton Dergon kepada VoxNtt.com Kamis malam mengatakan, Rosni begitu korban disapa tewas tenggelam di Pantai Mbolata saat berenang bersama satu temannya bernama Vinsensius Galang (7 tahun).
Dergon mengatakan, bocah kelahiran Lekolembo, 14 September 2009 itu sempat ke sekolah Kamis pagi dan pulang sekitar pukul 10.30 Wita.
Setelah pulang, dia langsung ke rumah neneknya yang bernama Kristina Dhiu untuk menggantikan seragam sekolah.
Selanjutnya, ceritera Dergong, setelah mengantikan pakaian korban lalu ke rumah bibinya Angelina Munde untuk makan siang.
“Sesudah makan siang korban kemudian pamit dengan Anjelina untuk pergi bermain. Korban berangkat menuju pantai Mbolata dan bertemu dengan saksi Finsensius Galang, korban bersama saksi langsung berenang dengan menggunakan gabus,” kisah Dergong.
Saat asyik berenang tiba-tiba gabus yang mereka tumpangi di atas air laut terbalik akibat diterjang ombak.
Lantaran terbalik, korban bersama rekannya itu kemudian lompat dan berenang menuju tepi pantai.
“Saksi Finsensius Galang berenang mendahului korban sambil menoleh dan memanggil-manggil korban. Karena korban tidak tahu berenang akhirnya korban tenggelam,” katanya.
Selanjutnya, demikian kisah Dergon, melihat korban tenggelam Finsensius langsung pergi ke perkampungan warga untuk meminta bantuan.
Di jalan, saksi Finsensius bertemu dengan dua pemuda, masing-masing, Junaidin Yusuf dan Adrian Yusuf.
Usai mendengar penjelasan Finsensius, dua pemuda tersebut langsung berangkat ke pantai Mbolata untuk menolong korban.
“Setibanya saksi di pantai Lamba saksi mendapatkan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan dalam posisi terapung dengan sikap tubuh posisi perut terlentang ke atas,” ungkap Dergon.
Selanjutnya, tiga orang saksi tersebut kemudian membawa korban ke Puskesmas Wae Lengga. Di rumah sakit ini korban kemudian divisum oleh Dokter Adi Saputra dan dikawal oleh pihak Polsek Kota Komba.
Hingga kini, kata Dergong, keluarga korban sudah menerima kematian tersebut sebagai sebuah bencana. Hal ini ditandai dengan penandatanganan berita acara penyerahan jenazah kepada pihak keluarga. (Ardy Abba/VoN).