Jakarta,VoxNtt.com-Pelayanan Advokasi Untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia (PADMA Indonesia) dan Kelompok Kerja Menentang Perdagangan Manusia (Pokja MPM), mendesak jajaran Polda NTT bekerja keras tangkap dan proses hukum pelaku dan aktor intelektual tindak pidana perdagangan orang di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pasalnya, saat ini NTT merupakan daerah darurat human trafficking.
“Menurut Komnas HAM, Komnas Perempuan, ketua MPR RI dan Menaker, NTT sudah tergolong daerah darurat human trafficking,” ujar Direktur PADMA Indonesia, Gabriel Goa, kepada VoxNtt.com, di Jakarta, Jumat (10/2/2017)
Dia menuturkan, seperti yang diberitakan beberapa media lokal di NTT ada 69 kasus perkara TPPO di Polda NTT belum dituntaskan.
Oleh karena itu, kata Gabriel, PADMA Indonesia terpanggil untuk membela dan menyelamatkan masa depan korban human trafficking di provinsi NTT.
Gabriel, yang juga merupakan Koordinator Pokja MPM meminta pemerintah NTT untuk menindak tegas pelaku dan aktor intelektual human trafficking.
“Kepada pemerintah dan para penegak hukum di NTT agar serius menangani korban human trafficking dan mengungkapkan motif aksi human trafficking di NTT,” tegas Gabriel.
Dia juga meminta cagub dan cawagub NTT 2018 untuk serius berantas human trafficking. Ia mengusulkan untuk memberdayakan calon TKI NTT sebelum berangkat ke tempat tujuan.
“Segera memberdayakan calon TKI NTT dengan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) internasional dan layanan terpadu satu atap (LTSA),” jelasnya.
Balai Latihan Kerja (BLK), kata Gabriel, untuk melatih dan memberdayakan calon TKI, sehingga kelak di tempat kerja mereka mempunyai keahlian. Dengan begitu, TKI bisa dihargai.
Sementara Layanan Terpadu Satu Atap bermaksud untuk mempermudah urusan TKI, baik dengan pemerintah maupun dengan lembaga khusus yang menangani TKI.
Untuk itu, Gabriel meminta LTSA segera dibangun. Untuk CTKI asal Sumba di Tambolaka, Sumba Barat Daya. Untuk CTKI asal Sabu, Rote, Semau, kota Kupang, Belu, Malaka, TTU, TTS dan kabupaten Kupang berpusat di kota Kupang.
Sementara untuk CTKI asal Alor, Lembata, Adonara, Solor, Flotim, Sikka dan Ende di Maumere.
Untuk CTKI asal Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat berpusat di Labuan Bajo.***(Ervan Tou/VoN).