Ruteng, VoxNtt.com- Meskipun masih berstatus sengketa, warga Kadung, Desa Satar Punda Barat, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) tetap menggarap lahan di Lingko Watu Lempe.
Aksi warga Kadung tersebut berhasil diketahui, Senin (13/2/2017), setelah salah seorang warga melaporkan ke Polsek Lamba Leda di Dampek.
Camat Lamba Leda Aleks Rahman mengaku, setelah berkordinasi dengan pihak kepolisian dirinya langsung memantau lokasi yang hingga kini sedang bersengketa dengan Kampung Gongger tersebut.
“Mendengar kabar itu saat saya ada kunjungan kerja di desa Satar Kampas dalam rangka pelantikan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Setelah acara pelantikan bersama Kapolsek beserta anggota menuju lokasi kejadian,” kata Aleks kepada VoxNtt.com, Senin malam.
Sesampai di Lingko Watu Lempe Aleks membututi puluhan warga Kadung sedang membersihkan lahan. Di dalamnya sudah ditanami jagung.
Karena itu, kepada warga ia meminta agar tidak boleh melakukan aktivitas apapun di atas tanah yang sedang bersengketa tersebut.
“Camat Lamba Leda telah mengeluarkan surat penegasan untuk kedua warga, Kampung Kadung dan Kampung Gongger agar tidak boleh melakukan aktifitas apapun di atas tanah yang bersengketa,” tukas Aleks.
Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya akan melakukan mediasi antar kedua kampung yang sedang berseteru tersebut. Mediasi nantinya akan dibantu oleh tim dari tingkat Kabupaten Matim.
Usai mendengar arahan camat Lamba Leda dan Kapolsek, warga Kadung pun tidak melanjutkan aktivitas mereka. Hingga mereka kembali pulang ke rumah situasi tampak kondusif.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, warga Kampung Gongger dan Kampung Kadung saling bentrok, Senin 9 Januari lalu.
Informasi yang dihimpun Voxntt.com, bentrokan tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Akibatnya, satu orang warga Kampung Kadung mengalami luka serius terkena tembakan senapan angin kaliber 0,8 mm.
Dalam insiden tersebut, korban yang bernama Bonifantura Hebat (17 tahun) mengalami luka tembak di perut sebelah kiri dan lengan sebelah kiri.
Usai ditembak korban Boni langsung dievakuasi ke Puskesmas Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai. Namun, lantaran peluru masih bersarang di tubuhnya, korban kemudian di bawah ke RSUD dr Ben Mboi Ruteng.
Informasi yang dihimpun pula, bentrokan antara warga Dusun Gongger dengan Dusun Kadung diduga terjadi lantaran memperebutkan sebidang tanah.
Warga di dua kampung tersebut saling klaim kepemilikan atas tanah itu.
Kejadian saling bentrok saat ini sebenarnya merupakan aksi balasan dari warga Kampung Kadung.
Pasalnya, pada 6 Januari warga Kampung Gongger menutup jalan masuk ke Kadung dengan sejumlah batang kayu.
Jalan telford yang ditutup ini merupakan satu-satunya akses transportasi menuju Kadung dari jalur pantai utara Manggarai.
Tak terima dengan aksi ini, warga Kampung Kadung pun membalasnya dengan menyerang ke Kampung Gongger sekitar pukul 10.00 Wita kala itu. Mereka melempari batu ke rumah warga Kampung Gongger.
Merasa diserang, warga Gongger pun kemudian mengeluarkan tembakan dengan menggunakan senapan angin hingga melukai korban Boni dari Kampung Kadung.
Saling bentrok pun akhirnya berhenti setelah diamankan pihak aparat gabungan dari Danramil Reo dan Polsek Dampek. (Ardy Abba/VoN).