Mbay, VoxNtt.com- Petani di Mbay mulai sedikit resah terkait program tutup tanam Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo.
Pasalnya, selama tiga bulan ke depan Pemkab Nagekeo menerapkan kebijakan tutup tanam di sawah-sawah para petani.
Petani menilai program tersebut tidak pro rakyat. Sebab, saat ini di Mbay para petani banyak yang gagal tanam dan gagal panen.
Ketika ada program pemerintah melakukan tutup tanam, maka bisa menyebabkan kesulitan ekonomi bagi petani. Sebab, padi dipastikan tidak lagi menjadi andalan warga.
Siprianus Go’o, Bendahara P3 A, KM 1-Empat kepada VoxNtt.com saat di temui di kediamaanya, Sabtu, (25/2/2017) malam mengatakan, rencana tutup tanam oleh Pemkab Nagekeo tidak menguntungkan warga. Bahkan bakal menambah penderitaan petani di Mbay pada umumnya.
Sipri mengaku, petani di Mbay pada tahun 2016 sampai di 2017 ini, banyak yang mengalami gagal tanam dan gagal panen.
Padi, satu-satunya tanaman yang bisa dikembangkan para petani di tempat ini untuk menutupi kebutuhan ekonomi mereka.
“Kalau memang ada rencana tutup tanam pemda juga harus berpikir bagi petani salama tidak melakukan aktifitasnya. Jangan sampai petani bisa pergi curi hanya untuk biaya kehidupan sehari-hari,” kata Sipri.
Herman, petani lainnya mengatakan, ada baiknya program Pemkab Nagekeo melakukan tutup tanam yaitu untuk mengurangi hama pada padi.
Namun di lain sisi, kata Herman, Pemkab Nagekeo harus memikirkan kebijakan lain agar para petani tidak kesulitan menutupi kebutuhan ekonomi mereka.
Karena itu ia berharap agar DPRD dan Pemkab segera mencari solusi atas keluhan para petani di Mbay. (Arton/VoN)