Labuan Bajo, VoxNtt.com- Tahun 2017 ini, Taman Bacaan Pelangi menyumbangkan 13.560 buah buku ceritera anak di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Buku-buku tersebut disebarkan di 12 SD di Mabar yang kini sudah memiliki perpustakaan Taman Bacaan Pelangi. Ini tentu kabar terbaru sekaligus menggembirakan bagi 2.333 siswa di 12 SD tersebut.
Ke-12 SD yang menerima sumbangan buku antara lain, SDN Lancang, SDI Macan Tanggar, SDI Munting Kajang, SDI Namo, SDI Lengkong Kaca, SDK St Yosefa, SDK Rekas I, SDI Wae Moto, SDI Beci, SDK Wae Bangka, SDI Wiko, dan SDI Kakor. Tahun 2017 sekolah-sekolah ini memiliki perpustakaan ramah anak Taman Bacaan Pelangi.
Perspustakaan-perpustakaan ini diresmikan dari tanggal 20 Februari hingga 28 Februari 2017 oleh Nila Tanzil selaku pendiri Taman Bacaan Pelangi.
Nila Tanzil kepada VoxNtt.com, Selasa (28/2/2017) mengaku jumlah keseluruhan perpustakaan Taman Bacaan Pelangi di Mabar dari tahun 2009-2017 sebanyak 29 unit. Pihaknya sudah membangun tersebar di sejumlah kecamatan di Mabar.
Baca: Bantu Seribu Buku, Masyarakat Beci Lembor Apresiasi Taman Baca Pelangi
Ke-12 perpustakaan Taman Bacaan Pelangi yang baru didirikan ini, kata Nila, merupakan hasil kerjasama dengan organisasi internasional Room to Read. Tujuannya yaitu untuk mengembangkan kebiasaan membaca anak-anak di Flores.
Dia menjelaskan, konsep perpustakaan yang mereka bangun yakni ramah anak. Konsep dibangun baik dari gedung perpustakaan, interior dan furniture perpustakaan, display buku, dan jenis buku.
Selanjutnya, sistem penjenjangan buku mengacu pada kemampuan membaca anak dan sistem manajemen perpustakaan dirancang khusus untuk menstimulasi minat baca anak-anak.
“Oleh karena itu, Taman Bacaan Pelangi terus berkomitmen untuk mengembangkan kebiasaan membaca anak-anak di Indonesia Timur melalui pendirian perpustakaan ramah anak untuk anak-anak yang tinggal di daerah-daerah pelosok di Indonesia Timur,” kata Nila Tanzil.
“Kami percaya, anak-anak yang suka membaca, mereka akan lebih berprestasi di sekolah. Disamping itu, buku-buku yang disediakan di perpustakaan kami akan mampu menginspirasi mereka untuk berani bermimpi besar,” tambah wanita yang cinta dengan Tanah Labuan Bajo itu.
Selain mendirikan perpustakaan, Taman Bacaan Pelangi juga memberikan pelatihan kepada para kepala sekolah dan guru. Pelatihan juga termasuk pustakawan yaitu tentang sistem manajemen dan kegiatan membaca di perpustakaan.
“Pelatihan-pelatihan ini sangat penting agar seluruh perangkat sekolah dapat menggunakan perpustakaan Taman Bacaan Pelangi dengan baik dan tujuan agar anak cinta membaca dapat segera tercapai,” kata Nila Tanzil
Disamping itu, pihak sekolah juga dituntut berkomitmen untuk menjalankan mata pelajaran baru, yaitu Jam Kunjung Perpustakaan.
Dikatakan, program bacaan untuk ke-12 perpustakaan baru di Mabar ini didukung oleh Dinas Pendidikan setempat.
Setiap kelas diwajibkan ke perpustakaan selama satu jam per minggu tiap mata pelajaran. Di perpusktaan, guru kelas mengarahkan anak-anak membaca buku sesuai dengan ilmu yang telah didapatkan di ruang kelas.
Kegiatan membaca yang dilakukan antara lain membaca lantang, membaca berpasangan, membaca bersama, dan membaca mandiri.
Kepala Dinas Pendidikan Mabar, Marthen Magol mengaku sangat mendukung dan mengapresiasi Taman Bacaan Pelangi yang sudah berbuat nyata di daerah itu.
“Atas nama Dinas Pendidikan dan masyarakat di Mabar , kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh tim Taman Bacaan Pelangi dan berterima kasih atas kepeduliannya terhadap anak-anak di daerah kami. Kami berharap semoga kerjasama ini dapat terus terjalin demi kemajuan pendidikan di negeri ini,” kata Marten Magol.
Disaksikan Media ini saat peresmian perpustakan Taman Bacaan Pelangi di 12 SD itu, seluruh orang tua murid, pemerintah desa, para guru, komite, dan anak sekolah sangat senang dengan kehadiran Taman Bacaan Pelangi.
Bukti dukungan masyarakat dan pemerintah desa yakni dengan antusias menghadiri peresmian perpustakaan Taman Bacaan Pelangi di masing-masing sekolah.
Untuk diketahui, Taman Bacaan Pelangi adalah organisasi non-profit yang fokus untuk mendirikan perpustakaan anak-anak di daerah pelosok di Indonesia Timur.
Didirikan pada 2009, Taman Bacaan Pelangi per awal Maret 2017 telah mendirikan 55 perpustakaan anak-anak yang tersebar di 15 pulau di Indonesia Timur.
Tujuan Taman Bacaan Pelangi adalah untuk mengembangkan kebiasaan membaca anak-anak dan menyediakan akses buku bacaan yang berkualitas untuk anak-anak di daerah pelosok di Indonesia bagian Timur. (Gerasimos Satria/VoN)