Kota Kupang, VoxNtt.com-Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny K. Harman (BKH) mengajak Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk mengunjungi Pulau Sumba.
Hal ini disampaikan BKH saat memberikan sambutan dalam pembukaan walk in Assesment-Bimbingan teknis bagi koperasi, unit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada Kamis, (2/3/2017) di Aula Hotel Swiss Berlin Kristal Kupang.
Kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI bidang LPDB-UMKM ini bertujuan untuk mensosialisasikan manfaat LPDB terutama dalam memfasilitasi modal bagi seluruh unit usaha, baik koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah yang ada di Kupang.
Pada kesempatan itu BKH menyampaikan, saat mendapatkan undangan dari Direktur LPDB, Kemas Danial untuk menghadiri kegiatan ini, tanpa pikir panjang dirinya langsung bersedia.
Diceritakan Benny, LPDB diinternalisasikan saat dirinya menjabat pimpinan komisi VI yang membidangi masalah perindusitrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
Dia menjelaskan awal mulanya LPDB ini dibentuk untuk membantu dan meningkatkan UMKM yang ada.
“Pada saat itu kami sangat meninginkan supaya koperasi, lembaga keuangan non perbankan yang tujuan utamanya untuk membantu memfasilitasi UKM-UKM itu supaya ditingkatkan” katanya.
Dia menambahkan, pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudoyono, kredit usaha untuk rakyat tanpa tanpa jamin itu digelontorkan untuk meningkatkan perekonomian rakyat.
“Untuk memperkuat niat baik ini, Saat saya menjabat sebagai pimpinan komisi VI undang-undang (UU) tentang koperasi disahkan tetapi saat dibawa ke Mahkamah Konstitusi UU ini dibatalkan. Dengan dibatalkannya UU ini, maka UU koperasi yang lama tetap eksis sampai sekarang” tegasnya.
Menurutnya sejak dibentuk pada 2009 LPDB ini mulai dikembangkan dan banyak UKM yang menggunakan fasilitas ini tetapi di NTT belum banyak yang mengetahui.
Atas dasar ini, maka pada tahun 2012 Benny berniat membawa LPDB ini ke NTT untuk membantu UKM-UKM di NTT. Namun sayangnya waktu 2013/2014 dia dipindahkan lagi ke komisi III.
Merasa berutang dengan niat sebelumnya, maka tahun 2016 dia membawa Pak Kemmas, pimpinan lembaga ini ke Flores dan menggelontorkan pinjaman ke Koperasi Obor Mas sebesar 50 Milyard.
“Untuk melunasi utang atas niat saya, maka tahun lalu saya membawa Pak Kemmas ini ke Flores tepatnya di Maumere dan menggelontorkan pinjaman ke Koperasi Obor Mas senilai 50 Milyar rupiah” katanya disambut tepuk tangan peserta sosialisasi.
Sejak saat itu Benny meminta ke pimpinan lembaga ini, agar jangan hanya ke Flores saja tetapi harus juga ke Timor dan Sumba.
“Setelah ke Flores saya kemudian meminta pada beliau (Pak Kemas, red) agar setelah itu ke Timor dan Sumba. Di sana juga sangat membutuhkan fasilitas ini” Ujar Benny.
Hal ini kata Benny karena setiap kali dirinya bertemu dengan rakyat, banyak keluhan dimana pada dasarnya rakyat NTT mempunyai keterampilan, kemauan dan kesungguhan namun kesulitan modal usaha.
Sementara Bank-Bank yang ada sulit untuk memberikan pinjaman karena harus mempunyai jaminan dan garanti.
Oleh karena itu dia berharap, kehadiran LPDB ini dapat membantu memfasilitasi modal terhadap UKM yang ada di NTT guna meningkatkan perekonomian rakya NTT. (Boni Jehadin/VoN).