Maumere, VoxNtt.Com- Sejumlah mahasiswa dari Perguruan Tinggi di Sikka memprotes rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Sikka.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Nian Tana (Granat) tersebut berunjuk rasa ke Dinas Lingkungan Hidup Sikka pada Jumat (17/3/2017).
Dalam press releasenya Granat menyatakan PLN dan Dinas Lingkungan Hidup lakukan pembohongan publik.
“Perencanaan pembangunan ini tidak sesuai dengan mekanisme yang ada dalam PP 27 Tahun 2012 tentang Lingkungan” ungkap Koordinator Granat, Hendrikus Apolitus kepada Vox NTT.
Alasan yang dikemukakan Hendrikus adalah adanya janji sosialisasi tambahan yang tidak direalisasikan sehingga berdampak pada ketidakjelasan pembangunan.
Selain itu, Hendrikus dan kawan-kawan menyoroti terkait sangat minimnya masyarakat yang dilibatkan dalam sosialisasi pada (13/11/2014) lalu di Hoder.
Senada dengan Hendrikus, salah satu orator Ardianus Lawe dalam orasinya menyatakan Bupati Sikka sedang berusaha membunuh rakyat Hoder melalui Izin Lingkungan yang dikeluarkannya.
Pasalnya, menurut dia ada kejanggalan yang ditemui dalam dokumen maupun di lapangan.
“Dari dua ribu lebih jiwa penduduk Deda Hoder, yang dilibatkan dalam sosialisasi hanya 34 orang,” ujar mahasiswa Unipa yang juga merupakan Warga Desa Hoder tersebut.
Ardianus mengaku hadir dalam sosialisasi. Dalam sosialisasi tersebut pihak PLN dan Dinas Lingkungan Hidup hanya membicarakan dampak positif sementara dampak negatif dari rencana proyek tersebut sengaja tidak disampaikan.
“Akibatnya yang ada di kepala masyarakat adalah soal adanya pelabuhan, kesempatan kerja dan lain-lain,” terangnya.
Sementara itu, orator lainnya, Frid Naga mengemukakan kejanggalan lainnya. Menurut Frid di dalam dokumen Amdal terdapat dua rencana pembangunan yakni PLTU 2×10 MW dan PLTMG 20 MW.
“Dalam sosialisasi justru yang disebutkan hanya PLTMG sementara PLTU tidak disebutkan,”ujar Ketua GMNI Sikka tersebut.
Oleh karena itu, Granat menuntut agar Dinas Lingkungan Hidup dan PLN melakukan sosialisasi ulang dan uji lapangan.
Selain itu, perlu dilakukan peninjauan kembali atas izin lingkungan yang telah dikeluarkan. Para demontran yang berjumlah 20- an orang tersebut diterima oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sikka, Yunida Polo berserta stafnya.
Selajutnya para demonstran berdialog dengan Yunida dan staf serta perwakilan PLN UPP Flores, Andru Febrianto. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Hoder, Martina Bunga. (Are De Peskim/VoN)