Kupang, VoxNtt.com- Hasil penelusuran VoxNtt.com beberapa waktu lalu menemukan limbah medis bertumpuk dan dibakar sembarangan dalam lingkungan Rumah Sakit SK Lerikh Kota Kupang.
Temuan ini menjadi ancaman serius bagi warga sekitar. Pasalnya, limbah medis yang merupakan golongan limbah B3 (Bahan, Berbahaya dan Beracun) akan menimbulkan dan menyebarkan penyakit jika tidak dikelola sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Ketua Jaringan Mahasiswa Kesehatan Kota Kupang (JMK3), Yoan Niron menjelaskan, limbah medis dalam keadaan normal sampai menjadi debu itu bermasalah jika manusia menyentuh ataupun menghirup entah dalam bentuk uap, gas, maupun dalam bentuk debu. Hal ini disebabkan oleh kandungan kimia berat yang berbahaya.
“Itu makanya jarum suntik itu hanya sekali pakai. cepat ato lambat orang bisa mabuk, pingsan, demam, dan timbul masalah kesehatan macam-macam sampe kena tumor jika terkontaminasi limbah-limbah itu,” jelas Niron ketika diwawancarai VoxNtt.com di kediamannya, Senin (21/03/2017).
Dampak yang dimaksud Niron akan muncul berbagai penyakit seperti ispa, influenza, batuk, gatal pada kulit, demam, diare, kanker, tumor, bahkan kelainan genetik pada bayi.
Selain itu, bakteri Escherichia coli sangat berpotensi mencemari air di lingkungan sekitar. Hal ini harus kita waspadai dan diedukasi kepada masyarakat.
Direktur Rumah Sakit Harus Bertanggung Jawab
Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa setiap rumah sakit pasti ada anggaran pengelolahan limbah medis, baik cair, padat maupun gas.
BACA: Rumah Sakit Kota Kupang Bakar Sampah Medis Tanpa Insinerator
Oleh karena itu, masyarakat harus mempertanyakan sekaligus meminta pertanggungjawaban direktur rumah sakit Kota Kupang.
“Kalau asal bakar seperti ini dan membahayakan masyarakat ya kita minta tanggung jawab beliau dan uangnya (anggaran pengeolahan limba) dikemanakan?,” tegas Niron.
Dia juga meminta Pemerintah Kota, dalam hal ini Dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, BLHD Kota Kupang dan DPRD Kota Kupang untuk mengambil sikap terkait persoalan ini.
Sebab, masalah limbah medis berhubungan langsung dengan kesehatan manusia dan lingkungan.
“Pada titik paling ekstrem nanti akan lahir Generasi Idiot karna pemerintah sepelehkan infeksi nosokomial yang disebabkan limbah medis”, ujar Niron. (Dede/ Boni/ VoN)