Borong, Vox NTT- Ada ceritera menarik di balik aksi protes puluhan perawat yang tidak lulus dalam tes Tenaga Harian Lepas (THL) Dinas Kesehatan (Dinkes) di kantor DPRD Manggarai Timur (Matim), Senin, 20 Maret 2017.
Selain aksi mengejar dan menghujat Sekretaris Dinkes Matim dr. Surip Tintin oleh sejumlah perawat, tak kala menarik dalam kesempatan tersebut dua istri perawat ikut mendukung sang suami mengadu ke kantor DPRD setempat.
Kendati dua orang wanita ini bukan peserta tes, namun mereka mengaku sengaja datang mendukung sang suami menentang kebijakan Dinkes Matim dalam pengangkatan THL tahun 2017.
Baca: Tak Lulus Ujian, Puluhan Calon THL Dinkes Protes ke DPRD Matim
Keduanya yakni, Kristina Setia istri Frederik Hardi, perawat puskesmas Bangka Kantar dan istri Candra Hawan, perawat di puskesmas Borong.
Kepada wartawan Kristina mengaku berhak untuk bersuara mengingat keputusan ini sudah berimbas kepada rumah tangganya.
Baca: Sebanyak 35 THL Tidak Diakomodir Oleh Dinkes Matim
“Ini bukan urusan dinas saja, tapi sudah berimbas ke rumah tangga kami. Bagaimana pun kami sangat butuh pekerjaan ini. Kalau keadaannya begini kan kita yang susah. Makanya saya juga datang,” katanya.
Kristina mengaku heran dengan seleksi kali ini. Pasalnya, Dinkes lebih memilih perawat baru yang kinerjanya belum teruji. Sementara, pada saat yang sama, Dinkes juga memberhentikan THL lama yang kinerjanya sudah teruji.
Baca: Video: Puluhan Perawat Kejar Plt. Kepala Dinkes di Kantor DPRD Matim
“Masa yang baru jadi tenaga sukarela 4-5 bulan diangkat. Sementara, suami saya dan teman-temannya yang sudah lama tidak lulus. Bagaimana tidak sakit hati?,” tukasnya.
Karena itu, Kristina meminta DPRD Matim segera ambil sikap agar kejanggalan ini dapat terbongkar.
“Saya mau dewan ini jangan lama-lama lagi ambil sikap supaya nasib kami jelas. Juga nanti supaya bisa bongkar kejanggalan THL ini,” pungkasnya. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN).