Maumere, VoxNtt.Com– Hanya dalam waktu kurang lebih satu bulan, Pusat Pastoral (Puspas) Keusukupan Maumere sediakan akta untuk 1000 lebih anak di Sikka.
“Totalnya 1003 anak yang terpenuhi haknya atas akta kelahiran dan dikerjakan sejak akhir Januari sampai pertengahan Februari,” terang RD. Yoris Role Dage, Pr kepada VoxNTT.com di sela kegiatan evaluasi program tersebut pada Selasa (21/3/2017).
Jumlah anak-anak tersebut berasal dari 9 kecamatan dan 11 paroki di Sikka.
“Kami datang ke paroki bersama Dispenduk Capil dan melakukan pendataan,” ujar RD. Yoris, Pr.
Upaya pemenuhan hak anak atas administrasi kependudukan ini merupakan bagian dari program kerja sama antara Puspas Keuskupan Maumere dan Unicef.
Program dengan periode Agustus 2016-Maret 2017 tersebut dievaluasi pada Selasa (21/3/2017).
Selaku Manager Program, Yoris mengatakan selama pelakasanaan program tersebut pihaknya menghadapi beberapa kendala. Pertama adalah problem partisipasi umat atau masyarakat.
“Masyarakat masih pasif dalam mengupayakan pemenuhan hak administrasi kependudukan untuk anak mereka,” ungkap Yoris.
Kendala lainnya adalah pemahaman umat terkait peran gereja. Umat masih mempertanyakan posisi gereja ketika gereja mengurusi urusan pemerintah.
“Masyarakat itu kan umat gereja juga jadi sudah seharusnya gereja berperan,” tegasnya.
Terkait posisi pemerintah daerah dirinya mengemukakan keengganan aparat pemerintahan untuk bekerja dengan pihaknya.
Menurutnya, merek masih melihat apakah apakah ada instruksi pimpinan atau tidak terkait program tersebut.
Lebih jauh dirinya menegaskan peran Puspas dalam mengkoordinir peran pastoral.
“Harapan kita segala sesuatu untuk masyarakat atau umat dapat dilakukan secara keberlanjutan,” ungkapnya. (Are De Peskim/VoN).