Maumere, VoxNtt.Com- Tahun ini, Panitia Logu Senhor 2017 mendapatkan bantuan dana dari Dinas Pariwisata Sikka.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia, Firminus Marianus melalui Koordinator Wilayah Maumere, Valerianus Samador kepada VoxNtt.Com belum lama ini.
“Kita sudah mulai lakukan persiapan, latihan adegan dan persiapan lainnya. Tahun ini ada bantuan dari Dinas Pariwisata,” ungkap Valerianus saat ditemui di kediamaannya.
Dana tersebut dipakai untuk persiapan perlengkapan, sewa tenda, konsumsi dan beberapa kebutuhan lainnya.
Selain dana tersebut, Paroki St. Ignatius Loyola Sikka juga mengalokasikan dana iuran Logu Senhor yang dikumpulkan umat paroki tersebut. “Ada juga dana sisa tahun lalu,” ungkap Valerianus.
Terkait peserta yang akan mengikuti Logu Senhor, Valerianus menyatakan belum dipastikan berapa banyak yang mendaftar. Menurutnya, saat ini gaung pelaksanaan Logu Senhor masih tersebar sebatas Paroki Sikka dan sekitarnya.
Valerianus memperkirakan pendaftaran peserta dari luar baru akan meningkat pada Minggu ke 5 Masa Pra Paskah. “Tahun ini bakal meningkat. Ada tren peningkatan setiap tahunnya,” ujarnya.
Para peserta yang akan mengikuti ritual yang diselenggarakan usai Misa Jumad Agung tersebut diminta untuk memberikan uang intensi dengan nilai minimal Rp 10.000.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sikka, Kensius Didimus membenarkan adanya bantuan dari instansi yang dipimpinannya tersebut.
“Kami baru mulai tahun ini. Besarnya Rp 30 juta” ungkap Kensius kepada VoxNtt.Com pada Selasa (21/3/2017) melalui telepon.
Menurutnya Dinas Pariwisata Sikka menganggap Logu Senhor sebagai kegiatan yang strategis dan karenanya perlu didukung.
Logu Senhor masuk dalam kategori wisata minat khusus dan budaya. “Kekayaan budaya seperti ini memang perlu difasilitasi agar bisa menjadi event tahunan,” terang Kensius.
Logu Senhor adalah ritus kuno warisan budaya Portugis yang diselenggarakan sejak zaman dahulu di Kampung Sikka, Paroki St. Ignatius Loyola Sikka.
Dalam ritual yang diadakan pada Jumad Agung tersebut setiap peserta berjalan merunduk di bawah patung Yesus di salib yang diusung. (Are De Peskim/VoN).