Ende, Vox NTT-Selain tempat pemadian, kali Wolowona di Kabupaten Ende juga sebagai tempat akhir pembuangan sampah.
Berbagai jenis sampah mulai dari kertas, pelastik, kardus hingga pembalut terlihat di sana persis di pojok kiri pasar harian Wolowona. Padahal, sudah terpampang tanda larang membuang sampah pada area tersebut.
Sampah yang berasal dari berbagai tempat terus bertebaran di sepanjang tepi kali. Misalnya, di belakang pertokoan, perumahan warga kilometer tiga hingga di pesisir pantai Nanganesa.
Sungai Wolowona yang sering dimanfaatkan masyarakat untuk mencuci dan mandi sudah dicemari sampah.
Matilde, salah seorang penjual di Pasar Wolowona menjelaskan tumpukan sampah di pojok pasar itu mulai nampak saat hari pasar umum selesai pada jumad.
Tumpukan sampah itu, jelas dia disebabkan kekurangan bak sampah yang disiapkan Pemeritah.
“Ya, bak sampah hanya satu saja. Kami buang disitu tetapi biasa langsung dibakar. Itu sampah belum dibaka,”katanya, Sabtu (25/3/2017) di kompleks pasar.
Berbeda dengan Veronika Nggala seorang pedagang yang mengaku sering membuang sampah pada bak sampah yang tersedia.
Ia mengatakan sebagian pedagang membuang sampah di tepi kali. Sementara yang lainnya membuang pada bak sampah di depan Pasar.
“Mungkin di bak sampah sudah penuh jadi banyak buang disitu. Memang banyak yang buang disitu,” ungkap Vero.
Tumpukan sampah di belakang pasar Wolowona itu menimbulkan bau tak sedap.
Bau amis kotoran hewan bahkan manusia juga turut menyengat. Apalagi di belakang bangunan los pasar yang tidak jauh dari kali Wolowona.
Kebersihan pasar rupanya tidak terurus. Ini menunjukan ketidakpedulian warga tentang pembuangan sampah tidak pada tempatnya.
Perilaku ini kemudian disesali Irwan, warga jalan Flores yang kerap manfaat kali sungai Wolowona. Pasalnya, warga setempat selalu menerima sampah dari bagian hulu sungai.
Ia menjelaskan, sungai itu selalu dicemari berbagai sampah dari Pasar Wolowona.
“Kami disini selalu menjadi sasaran. Kami minta supaya sama-sama mengerti,”ungkap dia kepada VoxNtt.com, Minggu sore. **(Ian Bala/VoN)