Bajawa, Vox NTT- Bupati Ngada Marianus Sae melalui Kadis Pariwisatanya Todis Reo menyebut kegiatan Tour de Flores (TdF) tidak berpengaruh untuk perekonomian masyarakat di daerah itu.
Ngada sendiri merupakan kabupaten yang mempersoalkan anggaran TdF 2017 ini diambil dari APBD II. Hal itu terungkap dalam rapat kordinasi panitia TdF bersama para bupati sedaratan Flores di Labuan Bajo, 24 Maret 2017 lalu.
“Pemda Ngada mau anggarkan dana sebesar itu, yang penting peserta tidur di Ngada 3-5 hari. Kalau hanya singgah apa untungnya. Apa lagi peserta hanya mengejar waktu. Lebih baik uang sebesar 1 miliar lebih saya kerja sesuatu untuk masyarakat Ngada,” kata Todis Reo kepada VoxNtt.com di Bajawa, Kamis (30/3/2017).
Menurutnya kegiatan TdF sangat tidak berpengaruh untuk perekonomian masyarakat Flores dan lembata, khususnya di Kabupaten Ngada. Sebab, peserta tour hanya menginap sebentar saja di masing-masing kabupaten di Pulau Flores.
Dikatakan, untuk menjadikan potensi pariwisata daerah bisa mendunia, tidak perlu meniru-niru event dari daerah atau Negara lain. ” Temukan saja dari kekayaan dan keunikan alam atau budaya sendiri yang dimiliki,” kata Todis.
Dia menegaskan, masih ada langkah-langkah promosi dengan biaya murah untuk mengenal obyek pariwisata Flores dan Lembata ke manca Negara ketimbang TdF yang cukup mahal.
Jauh lebih berguna lanjut Todis, jika dana yang begitu besar untuk TdF itu dipakai untuk memberdayakan ekonomi dan pariwisata rakyat. Selain itu bisa juga membiayai program-program pembangunan daerah lainnya yang berdampak langsung bagi peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
“Pariwisata NTT sudah sangat terkenal. Yang perlu dilakukan sekarang adalah menata lagi lebih indah destinasi wisata yang ada, agar diminati dunia internasional,” kata Todis. (Arkadius Togo/VoN)