Mbay, Vox NTT-Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Fransiskus Xaverius Dona Doa tewas akibat sepeda motor yang dikendarainya menabrak gerombolan sapi yang melintasi di jalan Aeramo-Kaburea, Kabupaten Nagekeo, pada Sabtu (1/4/2017) sekitar pukul 17.00 Wita.
Kasat Lantas Polres Ngada, Iptu Mus Sinlae kepada VoxNtt.com Minggu (02/44/2017) menjelaskan sepeda Motor Jupiter MX berwarna hijau dengan nomor polisi EB 4275 HC itu menabrak gerombolan ternak sapi yang dikendarai Fransiskus Xaverius Dona Doa.
Sementara rekan Fransiskus, Hilarius Meo Ceme yang turut digonceng mengalami luka-luka pada bagian muka, bahu dan siku tangan kanan, dan luka lecet pada lutut kiri.
Saat ini, barang bukti berupa motor telah diamankan di Polsek Aesesa untuk diproses lebih lanjut.
Cari Pakan kambing
Saksi mata yang juga teman bonceng korban, Hila Meo kepada VoxNtt.com di Puskemas Danga di Aeramo menuturkan kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.00 wita sore.
Korban bersama saksi hendak menuju Nangateke untuk mengambil Pakan kambing.
Setelah sampai di Lego tepatnya dekat gudang penampung benih jagung, motor yang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut hilang kendali akibat menabrak segerombolan sapi. Motor yang mereka tumpangi oleng hingga akhirnya jatuh.
“Kejadian saat mau pergi ambil Pakan kambing yang keduanya. Pakan kambing yang pertama kami sudah bawah ke rumah. Mau pergi ambil yang kedua itu, yang kami jatuh. Pas jatuh saya bersama korban tidak sadarkan diri lagi. Saya sadar baru di puskesmas” tutur Hila Meo yang juga siswa kelas I SMKN 1 Aesesa.
Menurutnya pekerjaan mencari pakan kambing adalah pekerjaan rutin mereka.
“Saya bersama korban tinggal dengan keluarga di Dusun III Desa Aeramo. Pekerjaan kami setiap hari pulang sekolah ambil Pakan kambing” katanya.
Sementara Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Aesesa, Simon Sedha saat ditemui VoxNtt.com di rumah keluarga korban baru mengetahui korban meninggal saat ditelpon teman gurunya.
“Saat itu langsung ke Puskesmas. Namun sampai di Puskesmas sudah tak bernyawa lagi” tutur Simon.
Korban, demikian Kepsek Simon, adalah anak yang tergolong cerdas dan sangat sopan di sekolah.
“Selama berada di SMKN 1 Aesesa, (korban) tidak ada buat kasus” katanya.
Informasi yang dihimpun media ini, jenazah korban langsung dibawa ke kampung halamannya di Wajah Mere, Kecamatan Mauponggo.
Korban dibesarkan oleh pamannya di Aeremo. Sementara Ayahnya sudah lama bekerja di Malaysia. (Arkadius Togo/VoN)