Kefamenanu,Vox NTT- Plan International Indonesia Program Area Timor bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Timor Tengah Utara (TTU) menyelenggarakan workshop naskah akademik dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PPSDA) bertempat di aula Laaat Manekan pada Senin, 10 April 2017.
Dalam press release yang diterima VoxNtt.com, Senin (10/4/2017) diinformasikan, workshop ini dihadiri oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, perwakilan masyarakat dari beberapa desa yang memiliki potensi mengalami bahaya kekeringan dan kebakaran hutan, perwakilan OKP, para pelaku usaha, serta staf Plan Internasional
Kegiatan workshop ini menghadirkan narasumber Drs. Yohanes Sanak, MA, Dr. Wesenfridus Taena, MSi. Ir. Fransikus Braman. Yosef Tanu, S.STP, MSi. Chairel Malelak, SP. MSi.
Kegiatan ini terlaksana melalui program Adaptasi Perubahan Iklim (API) yang berpusat pada anak (Child-Centered Climate Change Adaptation—4CA) dimana Sejak tahun 2011 Plan International Indonesia sudah melaksanakan program selama dua fase yang didanai oleh DFAT-Pemerintah Australia.
Untuk scale-up, Plan melanjutkan program ini sebagai bagian dari International Climate Initiative (IKI) yang didanai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, Konservasi Alam, Pembangunan dan Keselamatan Nuklir (BMUB) Pemerintah Jerman.
Program lanjutan ini dilaksanakan di Kabupaten TTU dan Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dimulai dari tahun 2016 hingga 2018, bersama dua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lokal, Perkumpulan Masyarakat Peduli Bencana (PMPB) Kupang dan CIS Timor sebagai mitra.
Acting Program Area Manager Plan International Indonesia Program Area Timor, Ida Adu ketika ditemui awak media sesaat sebelum kegiatan mengungkapkan, pelaksanaan workshop ini bertujuan menyampaikan hasil kajian akademik dan ranperda, mendapatkan informasi balik dari masyarakat, pemerintah pada semua level, serta untuk penyempurnaan naskah.
Selain itu ,lanjut Ida, masyarakat juga dilibatkan secara partisipatif untuk diakomodir segala persoalan yang terjadi terkait usulan ranperda. Selain itu, melalui project ini diharapkan ada kerja sama yang baik dengan pemerintahan untuk menjamin keberlanjutan project.
Lebih lanjut Ida mengungkapkan, kegiatan ini didahului dengan membentuk Tim Advokasi yang beranggotakan perwakilan dari beberapa OPD terkait oleh Pemda TTU, Plan International Indonesia dan Forum Penanggulangan Risiko Bencana (PRB) Adaptasi Perubahan Iklim (API).
“Kita berharap dengan adanya kegiatan ini,pemerintah kabupaten TTU dapat mengeluarkan kenijakan untuk menjamin upaya adaptasi perubahan iklim di daerah,” tandas Ida.
Sementara itu Wakil Bupati TTU, Aloysius Kobes dalam sambutannya menyatakan, Pemda menyampaikan terima kasih kepada Plan International Indonesia dan pihak lain yang telah bersinergi secara positif dalam menginisiasi dan memfasilitasi Ranperda PPSDA.
Lebih lanjut ,Kobes menuturkan, bagi Pemda TTU kehadiran Perda ini sangat penting dan positif terhadap upaya pelestarian lingkungan dan sumber daya air yang masih merupakan masalah krusial bagi pemerintah dan masyarakat TTU. (Eman Tabean/VoN)