Ruteng, Vox NTT- Para jurnalis yang tergabung dalam Solidaritas Wartawan Manggarai (STAR) diminta untuk mengkritisi kebijakan pemerintah. Itu terutama pemerintah kabupaten (Pemkab) Manggarai.
“Jangan karena saya istri bupati dan saya anggota DPRD NTT tetapi tidak mengkritisi kebijakan pemerintah Manggarai. Tetap mengkritisi dengan tidak melukai,” ujar Yeni Veronika, Ketua Dewan Penasehat organisasi itu saat acara pengukuhan pengurus STAR periode 2017-2018 di aula Nucalale, Selasa (11/4/2017).
Dalam kesempatan tersebut, ia juga meminta agar dalam menjalankan tugasnya STAR tetap mengedepankan etika jurnalistik dengan berlandaskan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.
Para anggota STAR juga diminta tetap komitmen dan konsisten menjaga nama baik jurnalis, serta perusahan media masing-masing.
“Ingat wartawan tidak kebal hukum. Jangan hanya andalkan kartu pers. Kalau nanti memuat jangan hanya mengedepankan kecepatan ketimbang ketepatan dan keakuratan informasi,” saran Yeni.
Ke depan, STAR tidak hanya bertugas menulis berita namun ingin terlibat langsung dalam usaha-usaha kesejahateraan masyarakat Manggarai.
Ketua STAR, Aris Ninu dalam sambutannya mengatakan, perhimpunan itu hadir untuk menyatukan semua anggota yang datang dari berbagai media di Manggarai.
“Intinya kami berkumpul untuk sebuah kebersamaan sesama rekan seprofesi yang bertugas di Manggarai. Kami ingin belajar bersama bagaimana dunia jurnalistik dengan mengedepankan etika,” katanya.
Sementara itu, Pelindung STAR Deno Kamelus mengatakan, pemberitaan yang akurat sangat penting dalam pengambilan kebijakan pemerintah.
“Kalau informasinya hoax, maka hampir pasti keputusan (pemerintah) pasti salah. Walaupun informasi media massa bukan satu-satunya media untuk menentukan keputusan publik,” jelas Deno.
Dia mengatakan, dirinya sangat membutuhkan informasi yang akurat dari media massa. Karena itu, dalam penulisan berita wartawan diminta untuk check, recheck, dan check again. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN)