Borong, Vox NTT-Guru honor komite SMA dan SMK di Manggarai Timur (Matim) meminta pemerintah provinsi (Pemprov) NTT memperhatikan nasib mereka. Sebab sepanjang tahun 2017 nasib mereka belum jelas.
SJ, salah satu guru honor komite di salah satu sekolah di Matim kepada VoxNtt.com di Borong, Kamis (20/4/2017) mengatakan, seharusnya Pemprov NTT segera memperhatikan nasib guru komite SMA dan SMK. Itu terutama soal gaji guru-guru honor.
“Kami minta pemprov NTT perhatikan juga upah kami. Selama ini kami dapat upah dari keuangan komite itu pun kadang dapat kadang tidak, karena bergantung pada orang tua murid,” katanya.
SJ juga meminta Gubernur NTT, Frans Lebu Raya agar tidak tebang pilih dalam mengurus nasib honorer ini.
“Kami yang komite juga tolong diperhatikan. Karena beban jam mengajar sama. Sama-sama mencerdaskan anak bangsa di daerah ini,” katanya.
Sementara itu, sebelumnya anggota DPRD NTT Yohanes Rumat meminta guru honor SMA dan SMK agar bersabar terkait gaji yang selalu dikeluhkan.
“Kita masih mencari solusi yang terbaik untuk guru-guru honor di Matim. Saat ini kami di legislator sedang memperjuangkan nasib mereka,” ujar Hans Rumat melalui pesan WhatsApp, Rabu, 12 April 2017 lalu.
Dikatakan Rumat, Pemprov NTT masih memikirkan aturan yang memungkinkan untuk menggantikan dana Bosda selama ini. (Nansianus Taris/VoN)