Kota Kupang, Vox NTT- Kondisi jalan Soverdi di Kelurahan TDM Kota Kupang sungguh menyedihkan.
Pasalnya, jalan yang menjadi salah satu akses lalu lintas sehari-hari warga kota Kupang ini menyerupai kubangan lumpur.
Pantauan media VoxNtt.com, Kamis (20/04/2017) siang, terdapat 2 titik di jalan Soverdi yang mengalami kerusakan aspal hingga membentuk lubang yang membahayakan pengguna jalan, yakni badan jalan yang berada tepat di depan Panti Asuran Bhakti Luhur Susteran Alma Kupang dan titik lainnya berada sekitar 15 meter dari titik kerusakan pertama.
Seperti halnya disampaikan Putro, tukang ojek yang di depan Panti Asuhan Bhakti Luhur. Dia menceritakan kerusakan aspal pada badan jalan Soverdi sudah berlangsung lama.
Kondisi ini diperparah ketika musim penghujan mengguyur Kota Kupang sehingga membuat badan jalan sekarang berlumpur dan digenangi air.
“Di pertigaan sini kan posisi lebih rendah dari atas toh. Jadi kalo hujan na aer dari atas kumpul semua di sini. Apa lai drainase sonde ada” ungkap Putro yang diiyakan rekan ojek lainnya.
Menurutnya, wilayah sekitar Susteran Alma merupakan wilayah langganan genangan air saat musim hujan.
Beberapa kali pihak RS Leona berusaha menimbun tanah putih di lokasi genangan air guna melancarkan lalu lintas kendaraan rumah sakit. Akan tetapi timbunan tanah tersebut menambah masalah pada badan jalan.
Hal senada juga, disampaikan Ketua RT 24 RW 07 Kelurahan TDM, Elias Kapitan. Dia mengatakan kondisi jalan Soverdi sudah berulang kali dilaporkan kepada pemerintah.
“Sebagai RT saya sudah lapor ulang-ulang di pemerintah kota dan dinas PU. Tapi mereka bilang itu tanggung jawab propinsi, bukan pemkot”, ungkap Kapitan.
Pihak PU Kota, kisah Kapitan, pernah membuat sumur resapan untuk mengatasi genangan air depan Susteran Alma. Akan tetapi, resapan yang berukuran kecil tersebut tidak berfungsi karena posisi resapan lebih tinggi dari permukaan tanah sekitar genangan.
Menurutnya, kondisi jalan Soverdi mengganggu kenyamanan masyarakat dalam berlalu lintas sehingga lakalantas pun tak terhindarkan.
Suster Alma Tagih Janji Anggota Dewan Kota
Sementara itu, apabila hujan mengguyur wilayah Oebufu dan TDM maka Panti Asuhan Bhakti Luhur Susteran Alma Cabang Kupang menjadi wilayah yang paling berdampak dari genangan air di jalan Soverdi.
Bukan hanya kerusakan badan jalan, air hujan sering kali membanjiri kompleks panti asuhan anak-anak berkebutuhan khusus. Sampah yang dibawa air hujan turut masuk berserakan di dalam kintal susteran.
Hal tersebut disampaikan Kepala Panti Asuhan Bhakti Luhur Susteran Alma Cabang Kupang, Suster Asti.
Suster Asti mengungkapkan sebelumnya gerbang masuk ke dalam komunitas berada tepat di depan badan jalan yang rusak tersebut.
Akan tetapi, air hujan dan sampah dari genangan depan jalan itu terus-menerus masuk mengotori kintal susteran membuat pihaknya memindahkan gerbang di jalan belakang.
Menurutnya, DPRD Kota Kupang pernah memberikan janji perbaikan jalan tersebut kepada warga komunitasnya ketika melakukan kunjungan ke panti asuhan. Akan tetapi hingga saat ini janji tersebut belum direalisasi.
“Waktu itu pas hujan lebat, mereka lihat sendiri kondisi genangan air banjir dari jalan masuk kedalam sini dan mereka tidak bisa parkir mobil makanya mereka janji untuk perbaiki jalan itu. Tapi sampe hari ini tidak pernah tepati janji” ungkap suster Asti sambil menyebutkan beberapa nama Anggota Komisi IV DPRD Kota Kupang.
Karena itu, dirinya mengharapkan perhatian khusus dari pemerintah sebab dampak terburuk dari kerusakan jalan tersebut adalah komunitas Panti Asuhan Susteran Alma. (Dede/ VoN)