Ende, Vox NTT-Kabupaten Ende disebut sebagai daerah dampak penyakit malaria tertinggi di daratan Flores. Menurut catatan Dinas Kesehatan, angka tertinggi sejak dua tahun terakhir.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Kabupaten Ende Agustinus Nyoman Gudi mengaku hal tersebut di ruang kerjanya Jalan Melati, Selasa (25/4/2017).
Bertepatan hari malaria sedunia yang jatuh pada hari ini, pihak P3M kemudian merilis angka Anual Parasit Insiden (API) atau angka kesakitan malaria.
Kasus penyakit malaria di Kabupaten Ende diketahui meninggi selama dua tahun berturut-turut.
Tercatat, angka penyakit malaria tertinggi pada tahun 2014 sebesar 21,85 per seribu penduduk. Angka ini menurut Nyoman sangat memprihatinkan.
“Tahun ini sangat prihatin. Ya kita terus bertindak preventif khusus penyakit malaria,”ujar Nyoman.
Kemudian tahun 2015 turun menjadi 12,9 per seribu penduduk. Akhirnya turun lagi pada tahun 2016 menjadi 5,49 per seribu penduduk.
“Biasa diukur setiap akhir tahun. Tahun ini masih belum tahu dan kita prediksi akan terus menurun,”pungkas dia.
Ia menjelaskan penyakit malaria kerap tejadi atau terserang penduduk yang bermukim di kawasan rawa-rawa.
Salah satu daerah yang disebut yakni kampung Welamosa, Kecamatan Wewaria.
“Nah, disana itu potensi nyamuk berkembang biak. Sawah dan daerah sungai lalu kubangan air sangat banyak,”tutur Nyoman.
Meski demikian, lanjut Nyoman, belum ada kasus kematian yang disebabkan penyakit malaria. (Ian Bala/VoN)