Ruteng, Vox NTT- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng menduga ada indikasi korupsi di balik kegiatan kunjungan kerja (Kunker) 30 anggota DPRD Manggarai Barat (Mabar).
Dugaan aroma korupsi oleh PMKRI menyusul adanya perbedaan pendapat antara ketua DPRD Mabar, Blasius Jeramun dan Sekretaris Dewan (Sekwan), Paulus Panggul terkait jumlah anggaran Kunker para anggota legislatif.
Sekwan Paul Panggul kepada salah satu media cetak di Labuan Bajo mengaku, Kunker tersebut akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar.
Baca: Sekwan Mabar Tolak Beri Keterangan Terkait Kunker 30 DPRD
Namun Blasius Jeramun berkata lain. Menurut dia anggaran Kunker tidak mencapai Rp 1,5 miliar. Anggaran Kunker untuk setiap anggota DPRD itu hanya Rp 10 juta untuk lima hari. Bukan Rp 10 juta per hari seperti yang dijelaskan oleh Sekwan Panggul.
Baca: Ketua DPRD Mabar Sebut Kunker 30 Anggotanya Tidak Mencapai Rp 1,5 Miliar
“PMKRI menduga ada indikasi korupsi. Hal ini ditinjau dari perbedaan suara antar Sekwan dan Ketua DPRD perihal transparansi anggaran yang dikuncurkan dalam Kunker ini. Mana yang lain uangnya, kalau benar seperti apa yang disampaikan Ketua DPRD,” ujar Dionisius Upartus Agat, Ketua Presidium PMKRI Ruteng saat dihubungi VoxNtt.com, Jumat (28/4/2017).
Patris Agat juga menilai perbedaan penyampaian anggaran antar Sekwan dan DPRD tersebut menunjukan lemahnya kordinasi kedua instasi tersebut.
“Kalau dua lembaga ini tidak sepaham, maka otomatis agenda pembangunan berpotensi terbengkelai dan menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini,” tegasnya.
Dia meminta kegiatan Kunker DPRD Mabar agar mengutama efektivitas kegiatan, sehingga mereka kembali dapat berguna bagi masyarakat di kabupaten itu.
Hal ini tentu saja sebuah jawaban legislatif akan opini publik yang menyebut kegiatan Kunker ke luar kota hanya sekedar ajang liburan dan menghabiskan anggaran semata.
Baca Juga: Ketua PWMB Minta Sekwan Mabar Hargai Tugas Jurnalis
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, sebanyak 30 anggota DPRD Mabar dalam waktu dekat akan melakukan Kunker di 3 kota besar di Indonesia selama lima hari. Ketiganya yakni Bandung; Jawa Barat (Jabar), Surabaya; Jawa Timur (Jatim) dan Kota Denpasar; Bali. (Adrianus Aba/VoN)