Oleh : Handriani Sulastri Natal*

 

Sapa pagi yang samar

Menyamar lukisan pada dinding kamar

Senyum itu terlukis indah

Tak terpecah waktu

***

Alkisah kasih di gubuk nan bersahaja

Menyongsong pesan tertati dalam kelam

Menyeruak pagi hingga sapa terbayang

Manis

***

Teringat

Mama,

Kemana senyum manismu ?

Senyum yang menjamu hariku

Adakah dia selalu menemani langkahku ?

***

Mama,

Kemana akan kucari ?

Sepertinya kita terlahir untuk mati

Bukan senyum mama lagi kujumpai

Tapi, hanya nama yang digores pada nisan

***

Mama,

Senyum mama hidup dalam hatiku

Mama,

Senyum mama manis

(Ruteng, April 2017 )

 

Kita

Kepada waktu

Kata kita dicipta waktu, Waktu kita bersua

Kita berkenal diberi kasih oleh waktu

***

Kepada waktu

Tentang kita dalam kasih

Kisah kasih kita difilmkan waktu,

Kisah kita ditonton waktu

***

Kepada waktu

Kita bergoyang bersama waktu

Kita jarum detik, menit yang tak dipisah karena waktu

***

Waktu,

Kita berjalan bersama detak detik waktu

Ini waktu kita

Tentang kita.

( Ruteng, April 2017)

* Handriani Sulastri Natal adalah mahasiswi PGSD STKIP St. Paulus Ruteng dan bergiat di Komunitas Sastra Hujan Ruteng, menetap di Tenda.