Ruteng, Vox NTT-Karena Polisi kecolongan, puluhan aktivis mahasiswa dengan leluasa mendorong gerbang Kantor Bupati Manggarai hingga roboh. Insiden itu terjadi di sela-sela unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional, Senin (1/5/2017).
Demo dilakukan oleh aktivis mahasiswa dari PMKRI Ruteng, GMNI Manggarai, Senat Mahasiswa STKIP Ruteng dan Senat Mahasiswa STIE Ruteng
Pantauan VoxNtt.com, sejak tiba di depan Kantor Bupati, puluhan aktivis mahasiswa itu terlihat berkali-kali mendorong gerbang itu. Namun, Polisi yang ada berada di lokasi hanya menonton aksi itu. Tapi, setelah gerbang roboh, baru Polisi bertindak.
Baca: Video: Demo Tuntut Upah Buruh di Ruteng Berujung Ricuh
Namun, tindakan polisi itu tak diterima pengunjuk rasa. Akibatnya, aksi saling dorong sambil perang mulut pun tak bisa dihindari.
Bahkan Wakapolres Manggarai, Tri Joko Biantoro yang memimpin langsung pengamanan aksi itu terpancing marah. Melihat Wakapolres Biantoro marah, anggota-anggotanya pun juga ikut marah.
Sementara, saat gerbang roboh, Bupati dan Wakil Bupati serta seluruh pegawai tidak ada di kantor karena sedang libur.
Baca: Aktivis Mahasiswa Desak Pemkab Manggarai Tetapkan UMK
Pantauan VoxNtt.com, puluhan aktivis mahasiswa itu datang untuk meminta Bupati agar memperhatikan nasib buruh. Menurut mereka, kondisi buruh di Kabupaten itu cukup mengenaskan karena dijajah oleh sistem pengupahan yang tidak adil.
Sebab itu, mereka mendesak Bupati segera membuat Peraturan Daerah Tentang Upah Minimum Kabupaten (UMK) Manggarai. Perda itu nanti menjadi dasar pengupahan buruh-buruh di Manggarai.
Selain itu, mereka juga meminta Bupati untuk memperbanyak balai latihan kerja agar buruh cakap dan terampil.
Sementara, hingga berita ini diturunkan, Kapolres Manggarai belum bisa dikonfirmasi. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN)