Borong, Vox NTT-Guru komite penerima Bosda di Manggarai Timur mengaku bingung soal gaji yang diterima baru-baru ini.
Pasalnya, selama ini mereka mendengar informasi melalui media bahwa gaji guru Bosda di tahun 2017 naik dari 600 ratus ribu jadi 800 ribu.
“Harapan kami, berdasarkan informasi yang kami baca melalui media, gaji guru Bosda naik dari enam ratus ribu jadi delapan ratus ribu. Tetapi, hari ini kami terima 700 ribu per bulan. Dikali empat bulan, kami terima dua juta delapan ratus ribu. Kami merasa bingung. Ko informasi yang kami dapatkan tidak sesuai dengan realisasi saat pencairan dana bosda”, kata seorang guru yang tidak mau namanya disebut.
Atas ketidaksesuaian realisasi anggaran itu, guru tersebut ingin tahu alasan mengapa dalam perjalanan terjadi perubahan.
“Saya ingin tahu saja, kira-kira apa alasan rencana awal naik gaji bosda, tetapi dalam perjalanannya berubah”, ujarnya.
Meski demikin, dirinya tetap memberi apresiasi kepada Pemkab Matim khusunya dinas PPO yang dari tahun ke tahun memperhatikan nasib guru komite di kabupaten ini.
“Upaya pemerintah dalam hal mensejahterakan guru di Matim setiap tahun ada peningkatan. Ini patut diapresiasi”, ujarnya.
Dihubungi terpisah, anggota DPRD Matim, Mensi Anam via Whatsapp, mengatakan informasi awalnya 800 ribu. Kalau yang terealisasi hanya 700 ribu, itu kekurangan dana.
Sementara Kadis PPO Matim, Frederika Soch, ketika dikonfirmasi Voxntt.com, Senin (15/5) mengatakan gaji guru bosda 2017 itu 700.
“Gaji guru Bosda thn 2017 perbulan Rp. 700.000”, jawab Frederika dengan singkat. (Taris Nansi/VoN).