Mbay, Vox NTT- Himpunana Mahasiswa Nagekeo (Himana) menyebut DPRD Nagekeo tidak pro rakyat.
Hal tersebut ditegaskan Himana saat aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Nagekeo, Jumat (19/5/2017).
Mereka datang bersama warga tiga kecamatan di Kabupaten Nagekeo. Ketiganya yakni; Kecamatan Aesesa, Kecamatan Aesesa Selatan, dan Kecamatan Nangaroro.
Kehadiran Himana dan masyarakat ke tiga kecamatan di Kantor DPRD Nagekeo tidak berbuntut dialog. Pasalnya sejumlah anggota dewan dan Ketua DPRD Nagekeo, Selly Ajo tidak berada di tempat.
Baca: Himana Demo Tuntut DPRD dan Pemkab Nagekeo Sikapi Sejumlah Masalah
Saat itu hanya satu anggota DPRD Nagekeo yang masuk kantor yakni Rofinus Jo Wasek.
Ketua Himana, Stefanus Vinsensius Raga dalam orasinya mengatakan ketidakhadiran Ketua DPRD Nagekeo Selly Ajo dan sejumlah anggotanya menunjukkan mereka tidak pro rakyat.
“Masa kami datang kesini sebelumya kami mengirim surat. Tentunya pimpinan dan anggota DPRD Nagekeo sudah tahu. Masa kami ke sini semua pimpinan tidak ada. Emangnya mereka ke mana. Atau lari dan takut kami mau datang menyampaikan aspirasi? Tentunya ini menjadi pertanyaan besar buat warga Nagekeo,” tegas Stefanus.
Dia kembali menegasakan ketidakhadiran Pimpinan DPRD dan sejumlah anggotanya sama sekali tidak pro rakyat. Sebab, mereka tidak ingin ketemu dengan rakyatnya sendiri untuk menyampaikan keluhan.
Tak tanggung-tanggung dalam orasinya, Stefanus meminta warga Nagekeo jangan lagi pilih anggota-anggota DPRD semacam ini.
“Kita pilih mereka untuk menyalurkan aspirasi kita ke pemerintah. Tetapi kalau seperti ini, saya ajak jangan pilih lagi,” ujarnya.
Anggota DPRD Nagekeo Rofinus Jo Wasek yang saat itu sendirian masuk kantor menjelaskan alasan ketidakhadiran pimpinan dan anggota dewan lainnya.
“Maaf adik-adik, bapak dan mama semuanya, pak ketua dan pak wakil serta anggota DPRD nagekeo lainnya sedang bertugas di luar daerah. Sehingga semua permintaan kalian saya tidak bisa putuskan. Olehnya saya meminta minggu depan datang lagi. Tentunya kami pasti menerima untuk melakukan audiens dengan adik-adik, bapak dan mama semua,” ungkap Rofinus.
Diakui Rofinus, di Kabupaten Nagekeo ada 20 desa yang belum menikmati listrik.
Namun ditahun 2017 ini akan ada pemasangan jaringan listrik di empat desa. Sedangkan sisanya di tahun 2018 mendatang. tentunya di akhir tahun 2018 warga Nagekeo telah mendapatkan aliran listrik. (Arkadius Togo/VoN)