“PULANG

Kau adalah yang tak sekali pun samar terdengar

Sayang, kembali ke pangkuanmu

Adalah mata penyair yang tak pernah kutemukan menutup pintu

Kau adalah sederet rindu yang seni dengan kata sederhana yang tiba-tiba menyihirnya  jadi sarang puisi

Aku hanya ingin pulang

*)Kepada dinding kamar yang sepi, aku lukisan yang lari dari bisu. Kamar tidur, 17 Mei 2017



“TUBUHMU

(Catatan-14:54)

Membaca tubuhmu adalah ganja

Aku terbius sampai mati gila memikirkan semua jiwa

Membaca tubuhmu adalah sejenis mawar

Aku mekarnya dan yang tersisa adalah duri-duri masa lalu

*)Di pinggir selokan, aku duduk, kering serupa hati gersang yang menunggu uap-uap pagi jatuh di kepala. 05 Mei 2017



“TUBUHMU

(Catatan-15:12)

Tubuhmu

Adalah catatan yang mendesakku bergegas mengisap habis pergulatan

Sebagai perang yang memberontak

Membaca tubuhmu

Adalah nafsu yang terus ku jaga-jaga untuk tetap tenang

*)Lantai 2, dan kau masih belum berlalu, menunggang ulang tentang banyak makna, ribut sudah pulang, sedang kau masih setiannya menunggu datang. 05 Mei 2017

*)Margareth Febhy Irene , bekerja  di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STKIP Santu Paulus Ruteng. Jl, Ahmad Yani No. 10 Tenda Ruteng 86508 Flores-NTT-Indonesia. Aktif dalam mengampuh Komunitas Sastra Hujan Ruteng. Menyukai Traveling, tenun dan secangkir jahe. Mencintai Tuhan, puisi dan dia.

Email   : febhyirene@gmail.com    No. Hp/WA : 082 236 185 785   twitter:  @febhy_irene