Borong, Vox NTT- Warga enam desa sebelah barat kali Wae Musur di Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) membangun jembatan darurat.
Jembatan darurat itu terbuat dari potongan kayu. Jembatan dibuat atas inisiatif warga agar bisa melewati kali Wae Musur.
Meski nyawa menjadi taruhan melewati jembatan ini. Namun menurut warga, mereka tetap membuatnya sebagai bentuk kritikan atas ketidakpedulian Pemkab Matim dalam membangun jembatan permanen.
“Ini kami bangun sebagai bentuk kritikan kepada pemerintah. Dua periode kepemimpinan Yoga (Bupati Yoseph Tote dan Wabup Agas Andreas), kami tetap menderita. Ini sudah hampir sepuluh tahun daerah ini, kami tetap sengsara,” ujar Albertus Tion, warga Desa Bea Ngencung-Rana Mese kepada VoxNtt.com, Senin (29/5/2017).
![](http://voxntt.com/wp-content/uploads/2017/05/IMG_20170528_104202-300x176.jpg)
Menurut Tion, beberapa warga membuat jembatan darurat tersebut agar Pemkab Matim membuka mata melihat penderitaan warga sebelah barat Wae Musur yang hingga kini belum membangun jembatan permanen.
“Ini kami buat sama-sama agar kendaraan motor bisa lewat. Motor saja yang bisa lewat. Satu kali lewat, bayar (Rp) 10.000. Uang ini sebagai tanda terima kasih dan untuk beli rokok bagi yang menjaga di sini. Uangnya juga distor kepada pemerintah desa. Karena ini hasil kesepakatan bersama,” katanya
Dia menambahkan, jembatan darurat itu hanya berlaku sementara. Ia hanya bisa bertahan saat air surut. Jika debit air kali besar, jembatannya ambruk dan terhanyut.
Baca Juga: Warga Sebelah Wae Musur Merengek, Kemana 7 DPRD Matim Dapil Borong-Rana Mese?
“Setelah itu buat lagi. Ya, sedih memang kalau dibicarakan. Mau tidak mau, harus kami terima dan jalani. Inilah kenyataan hidup yang harus kami terima dn jalakan. Kapan saja pemerintah buka mata untuk keberadaan kami,” tukas Tion.
Dikabarkan sebelumnya, Bupati Yoseph Tote melalui Kabag Humas dan Protokoler Bonefasius Sai kepada VoxNtt.com di Elar, 27 April lalu mengatakan jembatan Wae Musur dibangun pada tahun 2017 ini.
“Masyarakat diminta bersabar. Anggaran sudah dipalu bersama anggota DPRD dan eksekutif untuk tahun anggaran kerja 2017. Sekarang proses administrasi tender sedang berjalan. Kita tunggu hasilnya. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan bersabar,” kata Boni. (Nansianus Taris/VoN)