Maumere, Vox NTT– Upaya mendekatkan pelayanan pendidikan kepada anak-anak rakyat merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
Sayangnya, tidak semua cita-cita mulia mencerdaskan anak bangsa tersebut dapat berjalan dengan baik. Pembangunan SMA Negeri Kangae, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka adalah salah satu contohnya.
Pasalnya, rencana pembangunan SMA tersebut masih terkendala karena minimnya biaya pembebasan lahan.
Menurut Camat Kangae, Yohanis Yanto Kaliwon masih ada banyak kekurangan dana. Total dana yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan adalah senilai Rp 750 juta.
“Tanah ini yang paling penting. Kalau tanah belum dibereskan kita belum bisa maju ke level berikutnya. Saya tidak mau besok lusa nanti ada yang datang mempersoalkan tanah saat KBM sudah berjalan,” terangnya kepada VoxNtt.com saat ditemui di Kantor Camat Kangae, Selasa (23/5/2017) lalu.
Panitia telah melakukan penggalangan dana sejak tahun 2015 silam. Tidak hanya secara langsung atau pun via rekening bank, sejumlah kotak sumbangan disebar ke sekolah dan desa-desa.
Menurut Yanto Kaliwon sampai saat ini, baru terkumpul Rp 100 juta lebih.
“Sejauh ini yang menyumbang terbesar adalah para perangkat desa. Coba kalau orang-orang Kangae yang ada di luar terutama yang sudah sukses bisa turut membantu maka akan lebih muda,” ungkapnya.
Lahan sekolah yang ditargetkan sudah mulai dibangun pada 2019 tersebut terletak di Desa Tana Duen.
Lokasinya berjarak kurang lebih 3 km dari persimpangan Bolawolon di Jl. Nairoa, Jalur Trans Maumere-Larantuka dan berjarak kurang lebih 100 m dari jalur rencana pembukaan ruas jalan Lingkar Luar Sikka.
Saat ini di Kecamatan Kangae telah terdapat 4 Sekolah Menengah Pertama yakni SMP Muhamadiyah, SMPK San Karlos Habi, SMP Negeri 1 Kewapante dan SMP Negeri Nubarat.
Di tahun 2016 sekolah-sekolah tersebut meluluskan sebanyak 256 siswa.
Menurut Yanto Kaliwon jumlah tersebut sudah lebih dari cukup sebagai persyaratan adanya sebuah Sekolah Menengah Atas untuk anak-anak dari 7 desa di Kecamatan Kangae.
Sementara itu, Yohanes Pederiko, salah satu tokoh masyarakat yang dihubungi VoxNtt.com, Selasa (30/5/2017), berharap rencana tersebut dapat segera terealisasi.
Menurut Ketua BPD Desa Tana Duen tersebut, adanya SMA Negeri Kangae akan memudahkan akses pendidikan.
“Semoga bisa terealisasi di tahun 2019 nanti Karena itu kami membutuhkan dukungan dari semua pihak,” ungkapnya. (Are De Peskim/VoN)