Ruteng, Vox NTT- Pelaksana Teknis Danau, Situ dan Embung (DSE) Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, Agustinus Jehana angkat bicara soal Embung Konda Mari di Pong Lao Desa Bangka Lao Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai.
Pasalnya, embung yang dibangun tahun 2013 lalu itu tak mubazir melainkan tidak bisa berfungsi optimal karena pipa-pipa yang mengaliri air dari embung itu ke lokasi penerima manfaat putus karena dipotong oknum tak bertanggung jawab.
“Saya sudah pulang dari lokasi untuk mengecek semua; mulai dari embungnya, jaringan pipa yang ada di situ serta kondisi beberapa bak penampung air. Kondisi itu sudah saya dokumentasikan sebagai bahan laporan ke kantor,” katanya kepada wartawan, Sabtu (3/6/2017).
Dari hasil pemeriksaannya di lapangan, ia mengaku kondisi embung dan beberapa bak penampung air dalam keadaan baik. Namun, jaringan pipa yang mengaliri air dari embung ke beberapa bak penampung terputus. Putusnya pipa-pipa tersebut, kata Jehana, karena dipotong oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga air tak bisa mengalir sampai ke lokasi penerima manfaat.
“Tapi, kalau soal kondisi embungnya tidak masalah sama sekali. Saya juga sudah cek tadi ternyata air dalam pipa itu besar sekali hanya tidak sampai ke bak karena pipanya putus. Saya pikir kemarin itu masalahnya pada pipa yang kita tanam di dasar (embung), ternyata setelah kita cek ternyata tidak masalah. Karena kalau (pipa) itu yang bermasalah maka mau tidak mau kami harus belah lagi (embung) dan itu pernah kami lakukan di beberapa tempat,” jelasnya.
Karena itu, ia mengaku sudah bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat di Golo Nderu guna menghimpun informasi berkaitan dengan embung ini. Dalam pertemuan itu, tokoh-tokoh masyarakat Golo Nderu meminta kepada BWS agar embung itu direhab agar kembali berfungsi optimal.
“Kita akan usahakan agar embung ini direhab. Tapi, soal kapan itu direhab kami belum pastikan karena ada serangkaian proses yang mesti dilalui. Untuk itu, saya minta warga di sana bersabar,” imbunya.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Golo Nderu Desa Bangka Lao sangat kesal lantaran Embung Konda Mari yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan air minum di kampung itu mubazir.
Baca: Embung Konda Mari Mubazir, Masyarakat Golo Nderu Kesal
Yuventus Jehalut, Warga Golo Nderu kepada VoxNtt.com Rabu (31/5/2017) lalu mengatakan embung itu dibangun tahun 2013 lalu untuk mengatasi krisis air minum di Golo Nderu saat musim kemarau tiba. Namun, celakanya setelah selesai dibangun embung tersebut tak bisa dimanfaatkan masyarakat.
“Sejak selesai dibuat sampai sekarang kami tidak sempat merasakan manfaatnya,” ujarnya kesal.
Menurut Jehalut, mubazirnya embung itu disebabkan karena tak memiliki daya tampung yang baik. Kalau pun sempat penuh saat musim hujan tiba, tapi juga cepat habis karena airnya terserap ke tanah.
Selain daya tampung embung yang buruk, Jehalut juga mengaku mubazirnya embung tersebut juga disebabkan karena semua pipa yang digunakan untuk mengaliri air ke Golo Nderu rusak berat. Hal itu disebabkan karena saat dibuat pipa-pipa tersebut dipasang asal jadi.
“Saya lihat waktu itu pipanya tidak ditanam dengan baik. Harusnya kan mereka gali dulu tanahnya baru kubur pipanya. Ini kan tidak. Sehingga jangan heran kalau mudah rusak,” pungkasnya.
Terpisah, Rita, Warga Pong Lao Desa Bangka Lao yang rumahnya tak jauh dari lokasi Embung Konda Mari itu mengatakan embung itu tak memiliki daya tampung yang baik karena seluruh dinding penyangganya terbuat dari tanah.
“Kalau musim hujan memang airnya banyak tapi tidak bertahan lama. Itu karena airnya meresap ke tanah. Makanya saya minta kalau bisa pemerintah perbaik embung ini dengan cor semen supaya airnya tidak resap lagi ke tanah,” katanya kepada wartawan, Rabu (31/5/2017) lalu. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN).