Ngada, Vox NTT-Sudah puluhan tahun, kakek tua ini melewati lorong-lorong dan keluar masuk rumah warga di dalam kota Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT.
Walau dengan langkah yang tertatih-tatih, pria yang kini berusia 86 tahun ini tak sedikit pun malu menawarkan kacang goreng dari satu rumah ke rumah.
Satu plastik kacang goreng dijualnya dengan harga Rp.5000.
Itulah perkerjan rutin kakek Thomas Liko Nu’a, warga Bolonga Boamanu, Kabupaten Ngada.
Walaupun di usianya yang makin renta, dirinya tetap semangat memikul kacang tanah mengelilingi kota Bajawa.
Kecintaannya kepada keluarga adalah alasan utama yang membuatnya tetap setia menekuni pekerjaan itu.
Kakek Thomas saat ditemui Voxntt.com di belakang Gereja St. Yoseph Bajawa Selasa (6/6/2017) pagi mengaku dirinya sudah puluhan tahun jual kacang goreng keliling dalam kota Bajawa.
Hasil jualannya itu untuk membeli makan minum dan membiayai cucunya yang sedang kuliah. Sedangkan sisanya, dia menabung di koperasi.
“Dari hasil jualan kacang saya pakai untuk beli makan minum harian, sisanya saya pakai untuk bantu sewa kuliah cucu saya yang kuliah di Kupang. Sekarang cucu saya sudah habis kuliah dan sudah kerja” pungkasnya.
Walaupun mengaku pekerjaannya itu dianggap remeh oleh kebanyakan orang, dia menampiknya.
“Saya tetap jualan kacang keliling karena saya maunya kerja itu yang halal dan baik-baik. Jadi kalau bekerja jangan merasa beban. Saya tidak merasa susah dengan berjalan keliling kota. Saya hanya punya harapan kalau ada orang yang baik hati untuk saya” kata kakek Thomas.
Tak hanya itu ternyata hasil jualan kacang tanah ini juga disisihkan untuk biaya sekolah cucu-cucunya yang lain.
Menurut dia, kacang mentah dibelinya per karung seharga Rp. 850.000. Kacang mentah itu kemudian direbus dan digoreng.
Selanjutnya dikemas ke dalam kantong plastik untuk dijual.
Dari Rp. 850.000 sang Kakek berhasil mengumpulkan total penjualan keliling sekitar Rp. 1 juta. Artinya dari satu karung dia hanya untung 150 ribu rupiah.
Disinggung soal kondisi kesehatannya, Kakek tua yang sudah lama ditinggalkan sang istri beberapa tahun silam ini mengaku jarang kena sakit walau beban hidupnya bertambah.
“Hidup itu harus berusaha, jangan hanya duduk-duduk karena duduk-duduk itu tidak enak, yang enak adalah bekerja dan bekerja halal. Pekerjaan apapun akan terasa mudah kalau kita lakukan dengan cinta” pungkasnya. (Arkadius Togo/Von).