Ruteng, Vox NTT- Domi, Warga Poco Kecamatan Wae Ri’i meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai segera membenahi Tempat Pengolahan Sampah (TPS) di Golo Colang Kelurahan Karot Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai.
Permintaan tersebut disampaikannya setelah ia melihat kondisi TPS tersebut yang semakin memprihatinkan. Kata Domi, semakin hari sampah plastik semakin banyak. Hal itu terjadi karena tiap hari ada saja mobil dump truck milik pengelola TPS yang mengangkut sampah dari Kota Ruteng ke TPS itu. Menjadi soal ketika begitu tiba di TPS, sampah plastik itu tak diolah tapi dibiarkan terserak di sekitar TPS itu.
“Itu karena mesin di sini tidak ada yang bisa olah (sampah) plastik,” katanya kepada wartawan, Selasa (9/5/2017) lalu.
Kata Domi, kejadian tersebut sudah menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat di sekitar TPS itu. Jika tak segera diatasi masalah itu akan terus berkembang sehingga kemudian sulit dipecahkan. Karena itu, ia berharap Pemkab Manggarai segera mengambil langkah konkret agar soal itu bisa diselesaikan.
Baca: Tempat Pengolahan Sampah di Kelurahan Karot-Ruteng Disoal Warga
“Kami minta pemerintah beli lagi alat baru untuk bisa olah semua sampah termasuk plastik. Kalau tidak nanti tempat ini akan ditutupi (sampah) plastik dan kita yang jadi korbannya,” pintahnya.
Sebelumnya diberitakan, TPS itu disoal warga lantaran tak bisa mengolah semua jenis sampah. Hal itu tak sesuai dengan janji Pemkab Manggarai saat sosialisasi pembangunan TPS itu tahun 2010 lalu.
“Waktu itu, pemerintah bilang semua (jenis) sampah dapat diolah di sini, padahal tidak. Kenyataan di sini hanya bisa olah rumput, daun dan botol oli. (sampah) plastik tidak bisa ,” katanya kepada wartawan, Selasa (9/5/2017) lalu.
Sebab itu, ia tak heran jika banyak sampah plastik berserakan di sekitar tempat itu. Sampah plastik itu tak bisa dibakar karena kondisinya basah. Kalau pun musim kering, lanjut Domi, sampah plastik tersebut tetap saja tidak bisa dibakar karena apinya bisa merambat ke kebun warga.
“Saya yakin ini nanti jadi masalah besar. Memang sekarang belum terasa, tapi nanti kita lihat; Tempat ini akan ditutupi oleh (sampah) plastik,” pungkasnya.
Ia menambahkan terseraknya sampah plastik itu sempat diprotes oleh warga yang memiliki lahan di sekitar TPS itu. Tapi, protes itu tak digubris pengelola TPS.
“Mereka minta bangun pagar tembok agar sampah ini tidak terserak ke lahan mereka. Tapi sampai sekarang permintaan itu tidak dijawab,” imbuhnya. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN).