Borong, Vox NTT– Puluhan tahun lamanya, warga Sok, Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) menelan pil pahit.
Pasalnya, hingga kini warga di kampung itu belum menikmati air minum bersih sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia.
Selama ini warga Sok terpaksa mengambil air sungai di dekat kampung itu untuk memenuhi kebutuhan. Bahkan, mereka mengonsumsi air hujan saat musim penghujan.
Endi dan Kasmir, dua warga Sok, Desa Compang Ndejing kepada VoxNtt.com di kampung itu, Kamis (8/6/2017), membenarkan sejak lama mereka kesulitan mendapatkan air minum bersih.
Baca Juga: Warga Sebelah Wae Musur Merengek, Kemana 7 DPRD Matim Dapil Borong-Rana Mese?
Endi mengungkapkan, warga Sok sudah lama merindukan adanya air minum bersih.
” Kami saat ini menderita, tapi matamu (pemerintah) tertutup oleh kabut yang tebal. Kami harus minum air kali yang keruh saat musim hujan. Kalau hujan turun, kami manfaatkan itu untuk air minum. Bukalah matamu pemimpin,” ujarnya.
Dia menambahkan, air PAM memang ada, namun hanya untuk sekelompok orang saja. Padahal pipa-pipa air PAM itu melewati wilayah mereka.
“Pipanya melewati kampung kami . Namun, kami tak kebagian airnya. Apa namanya ini? Ini namanya pembunuhan secara perlahan terhadap kami. Kami juga butuh air minum bersih seperti layaknya manusia bukan kerbau,” imbuh Endi.
Dia pun berharap kepada pemerintah agar membuka mata melihat derita yang dialami warga kampung itu.
“Tiap hari kami mengambil air di kali. Bahkan banyak pejabat pemerintah yang menyaksikan derita warga pikul air dari kali. Harapannya, derita ini diperhatikan pemerintah kabupaten Manggarai Timur. Kami butuh air minum bersih layaknya seperti yang lain,” tukasnya. (Nansianus Taris/VoN)