Borong, Vox NTT– Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim) mengalokasikan Rp 1 Miliar untuk kegiatan Tour de Flores (TdF) Juli mendatang menuai sorotan warga.
Leonardus Madu, tokoh muda yang tinggal di Borong, ibu kota Matim kepada VoxNtt.com, Selasa (13/6/2017) mengatakan, uang sebesar satu miliar untuk TdF bukanlah sedikit.
“Yang menjadi persoalan, apakah TdF itu memiliki nilai positif terhadap perekonomian masyarakat Manggarai Timur,” tanya Leo.
Baca: Satu Miliar untuk TdF, Namun Ruas Menuju Cepi Watu Belum Diperbaiki
Menurut dia, Pemkab Matim mestinya lebih bijak dalam mengalokasikan anggaran yang dapat menguntungkan masyarakat. Itu terutama bisa menuju perbaikan ekonomi warga.
“Jangan sampai bahwa uang sebesar itu hanya dapat menguntungkan sepihak, dan mengabaikan kepentingan masyarakat yang mestinya menjadi prioritas utama anggaran pemerintah,” ujar Leo.
Pemkab Matim lanjut Leo, mestinya lebih jeli melihat persoalan ekonomi masyarakat. Masih banyak masyarakat ekonomi lemah yang hingga kini membutuhkan perhatian Pemkab Matim.
“Kenyataan yang ada di masyarakat bahwa masih banyak pembangunan infrastruktur, air minum bersih, bangunan sekolah layak, kesehatan gratis dan lainnya. Kenapa mesti pemerintah hanya menghamburkan uang yang tidak memiliki nilai positif terhadap kebutuhan masyarakat,” katanya.
Hal senada disampaikan, Rosis Adir tokoh muda asal Elar. Kepada VoxNtt.com di Borong, Selasa, Rosis mengatakan masih banyak daerah yang saat ini belum mendapatkan akses jalan yang baik.
Baca: DPRD NTT Sebut Kegiatan Tour de Flores Korbankan Rakyat
Selain itu, masalah lain yakni masyarakat masih membutuhkan pendidikan yang berkualitas dan kesehatan yang baik.
Pemkab Matim, tegas Rosis, malah sebaliknya menghambur-hamburkan uang untuk kegiatan euforia seperti TdF.
“Sektor pariwisata saja di Matim itu belum dikelola dengan baik. Bagaimana bisa turis bisa berminat untuk berwisata ke Matim,” ujarnya. (Nansianus Taris/VoN)