Ruteng, Vox NTT- Beberapa hari terakhir ini, wacana sekelompok imam melakukan protes atas kebijakan Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng, Pr ramai diperbincangkan banyak kalangan di Manggarai Raya (Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur).
Polemik tersebut juga turut menyita perhatian Pengurus Cabang Pemuda Katolik Kabupaten Manggarai.
Sekretaris Pengurus Cabang Pemuda Katolik Manggarai, Hery Harun kepada VoxNtt.com, Kamis (15/6/2017), meminta sekelompok imam yang protes itu untuk selalu mengedepankan dialog dan komunikasi untuk mencari solusi dalam menyelesaikan sejumlah persoalan.
Hery menyampaikan beberapa hal penting terkait ‘kisruh’ yang terjadi di istana keuskupan Ruteng, Senin, 12 Juni lalu itu.
Pertama, Hery meminta agar para imam, biarawan/biarawati dan umat agar tetap menjaga keutuhan Gereja katolik Keuskupan Ruteng di bawah Kepemimpinan Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng, Pr.
Baca:Uskup Digoncang Sejumlah Isu, Ini Jawaban Keuskupan Ruteng
Kedua, lanjut wartawan Timor Express itu, yakni mengedepankan dialog dan komunikasi untuk mencari solusi dalam menyelesaikan soal, terutama dalam menata kebijakan Gereja di wilayah Keuskupan Ruteng.
Ketiga, pinta dia, setiap hirarki Pemimpin Gereja katolik di Keuskupan Ruteng agar tetap menjaga rasa persaudaraan satu sama lain dalam menjalankan kebijakan-kebijakan Keuskupan Ruteng serta tugas dan pelayanan kepada umat.
Serta keempat, menghindari penyampaian informasi pada media sosial terkait kebijakan Gereja lokal, dan masalah-masalah pribadi lainnya yang belum teruji kebenarannya. Karena informasi yang belum teruji kebenarannya akan memunculkan informasi yang simpangsiur serta multitafsir dari umat,yang membuat umat menjadi bingung dan resah.
“Saya minta agar kedepankan dialog dan komunikasi,serta hindari penyampaian informasi dimedia sosial yang membuat umat resah dan bingung,” kata Hery.
Dia mengisahkan, sekelompok imam mendatangi istana keuskupan Ruteng pada 12 Juni lalu hendak menemui Mgr Hubert untuk membahas sejumlah aspirasi. Namun hal itu gagal, lantaran uskup Ruteng meninggalkan istana keuskupan dan mengikuti kegiatan lain.
Kata Hery, aksi sekelompok imam tersebut sempat menjadi heboh,sebab tak lama berselang ratusan umat katolik dan tokoh masyarakat untuk mendatangi istana keuskupan Ruteng untuk mencari tahu kejadian yang sebenarnya.
Bahkan,aksi sekolompok imam tersebut,menjadi heboh dalam pemberitaan media maupun informasi di media sosial (medsos) facebook. (Adrianus Aba/VoN)