Ende, Vox NTT-Biaya lomba balap sepeda berskala Internasional yang dinamakan Tour de Flores jilid II pada Juli 2017 direncanakan akan dibebankan kedua kalinya kepada masing-masing kabupaten sedaratan Flores.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ende mengaku belum membahas anggaran untuk event tersebut.
Yustinus Sani, Anggota Dewan dari Fraksi PDIP menyatakan, pihaknya belum membahas biaya TdF. Sebab, Pemerintah Kabupaten Ende hingga saat ini belum mengajukan anggaran ke Lembaga Perwakilan Rakyat tersebut.
“Kami belum bahas. Ya, sampai saat ini belum diajukan,”kata Sani yang juga sebagai anggota badan anggaran.
Hal serupa diungkapkan Philipus Kami, dari Partai Demokrat.
Ia kemudian berkomentar soal ajang balap sepeda yang rencana akan digelar pada bulan depan.
“Dampak kepada masyarakat itu sangat kecil. Ya, kita sepakat kalau untuk jangka panjang tetapi itu kan hanya berharap saja,”ungkap Philipus terpisah pada Selasa (20/6/2017) malam.
Promosi pariwisata Flores, jelas dia, tidak saja melalui Tour de Flores yang membutuhkan biaya besar. Masing-masing daerah bisa melakukan event.
Event pesona kebangsaan, festival danau kelimutu, menurut Philipus, sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Philipus menjelaskan budget yang dikucurkan daerah untuk balap sepeda sebelumnya tidak berimbang dengan dampak pembangunan saat ini.
Contohnya, infrastruktur jalan lintas Flores yang dilihat masih tambal sulam.
“Ya, wilayah kita hanya daerah lintas lewat saja. Setelah itu selesai. Lalu, masyarakat belum petik dari hasil balap sebelum,”ujar dia.
Ia mengusulkan agar biaya Tour de Flores dipergunakan untuk desa-desa wisata yang belum diperhatikan serius.
Misalnya, desa wisata Wolotopo, Nggela, Jopu, Wolowaru serta beberapa desa wisata lainnya.
“Tentu lebih konkrit dan menyentuh langsung terhadap masyarakat. Seperti jalan menuju desa-desa wisata agar ditata rapi,”ungkap Philipus. (Ian Bala/VoN)