Borong, Vox NTT-Warga Ranaka, Desa Compang Laho, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) kesulitan mendapatkan air bersih.
Air untuk keperluan memasak dan minum, masyarakat harus mengambil dari sumber mata air dan sumur. Jarak yang ditempuh dari permukiman ke mata air sekitar 1 hingga 2,5 kilometer.
Puluhan keluarga di daerah itu mengalami krisis air bersih karena tidak ada sumber terdekat. Mereka mengandalkan air sumur dan hujan untuk keperluan mandi dan memasak.
Kondisi tersebut berlangsung puluhan tahun, sejak pindah dari kampung induk.
Stefan Dolan, warga Ranaka kepada VoxNtt.com, Selasa (20/6/2017), mengatakan saat musim hujan.
warga menampung air hujan dengan drum atau kaleng bekas cat melalui pipa yang langsung disambung ke atap rumah.
“Air hujan tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama dua sampai tiga hari saja,” kata Dolan.
Dikatakan Dolan, selama puluhan tahun warga Ranaka kesulitan air bersih. Terkadang, saat mereka mengandalkan hujan, air menjadi keruh karena disimpan lama.
“Kami mengambil air tiga kali setiap hari, pagi, siang, dan sore. Setiap kali mengambil air sampai empat jerigen masing-masing ukuran 10 liter,” kata Dolan.
Atas kondisi itu, Dolan dan warga Ranaka lainnya berharap kepada pemerintah, baik desa maupun Kabupaten Matim agar mendatangkan air minum bersih.
“Sedih sekali. Terpaksa kami harus timba air sumur yang terkadan kotor dan bau. Pemerintah tolong kami dulu. Kami ingin menikmati air bersih,” kata Dolan. (Nansianus Taris/VoN)