Maumere, Vox NTT– Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Sikka, Simon Subsidi mengatakan mutasi guru termasuk Kepala Sekolah akan dilakukan di awal Tahun Ajaran 2017/2018.
Hal tersebut disampaikannya berkaitan permintaan pihak Komite Sekolah SDN Watulagar, Kecamatan Doreng, Sikka agar segera ditetapkan guru Kepala Sekolah yang definitif.
“Kalau guru negeri dalam hitungan kita memang kurang. Jadi soal menambah guru negeri nanti kita hitung baik-baik,” ujar Simon Susidi kepada VoxNtt.com di ruangan kerjanya, Kamis (22/6/2017).
Oleh karenanya, Simon belum bisa menjanjikan apakah akan ada tambahan guru berstatus ASN atau tidak.
Menurutnya, kekurangan guru tersebut disebabkan ada guru yang pensiun, ada juga guru yang meninggal, dan ada yang sakit sehingga tidak bisa ditempatkan di daerah yang sulit.
Baca: Sebanyak 65 Murid SDN Watulagar Hanya Didampingi Satu Guru ASN
Meski demikian, ketika ditanya soal jumlah riil guru saat ini Simon Subsidi hanya mengatakan pihaknya sedang melakukan pendataan ulang.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas PKO Sikka, Frans Bongo, SIP mengatakan kesulitan guru bukan hanya di desa-desa melainkan juga di kota.
Saat ini, jumlah SD di seluruh kabupaten Sikka adalah sebanyak 345 sekolah.
“Pertumbuhan sekolah, pembukaan sekolah baru tidak seimbang dengan perekrutan jumlah tenaga pengajar baru. Rekrutmen PNS kan kebijakan pusat,” kilah Frans kepada VoxNtt.Com di ruangan kerjanya, Kamis (22/6/2017).
Baik Simon Subsidi maupun Frans Bongo mengatakan untuk mengatasi keterbatas guru maka sekolah-sekolah dasar diminta untuk merekrut guru honor.
Penjelasan ini terasa masuk akal. Problemnya terletak pada pembiayaan.
Pasalnya guru honor hanya dibiayai Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar 15%.
Untuk SDN Watulagar misalnya dari Dana BOS setahun sebesar Rp 52.000.000 untuk 65 siswa, hanya Rp 7.920 yang bisa digunakan untuk belanja pegawai.
Jumlah tersebut harus dibagikan kepada 4 guru kelas berstatus honor dan 1 operator/pegawai tata usaha.
Tentunya ini membutuhkan tambal sulam dari Komite Sekolah dan Pemerintah Desa. Alhasil, kesejahteraan para guru honor tersebut sangatlah memprihatikan. (Are De Peskim/VoN)