Maumere, Vox NTT– Rofinus Gesi (27), pemuda asal Ende akhirnya harus takluk pada gagal ginjal yang dideritanya.
Ia meninggal dunia di RS Dr.Soetomo pada dini hari Jumad (23/6/2017). Jenazahnya dikremasi dan abu almarhum akan diantar ke Ende oleh seorang temannya.
“Rofin sudah meninggal tadi dini hari. Kami baru pulang ibadat pemberkatan dan kremasi jenazahnya,” tulis Laurensius Januarius melalui messenger kepada VoxNtt.Com pada Jumad (23/6/2017) sore hari.
Sehari sebelumnya, Rofin menerima Sakramen Minyak Suci yang diberikan oleh Rm. Puji, CM. Januarius dan teman-temannya yang selama ini merawat dan mendampingi Rofin melihat kondisi pemuda asal Gegaria, Wolowaru, Ende tersebut sudah tak memungkinkan. Karenanya mereka lantas meminta Rm. Puji, CM untuk memberikan sakramen bagi yang biasanya diberikan kepada mereka yang sedang salam kondisi sekarat tersebut.
Sang Romo yang melihat kondisi Rofin dan mendengarkan cerita teman-temannya tentang Rofin merasa prihatin. Ketika Rofin kemudian dikabarkan meninggal beliau langsung meminta Bagian Komsos (Komunikasi Sosial) Paroki St. Marinus Yohanes Surabaya untuk mengurus jenazah Rovin.
BACA:Menderita Gagal Ginjal di Surabaya, Pemuda Asal Ende Terkendala Dana untuk Berobat
Rovin tidak dikuburkan. Jenazahnya dikremasi di Rumah Duka Adi Jasa, Jl. Demak, No.90-92, Gundih, Surabaya. Sebelum dikremasi Rm.Puji, CM memimpin ibadat pemberkatan jenazah yang dihadiri oleh beberapa mahasiswa asal Flores, biarawati dan umat paroki St. Marinus Yohanes Surabaya.
“Ada satu orang keluarganya Rofin juga hadir. Kebetulan dia anggota TNI AL yang tugas di Surabaya,” terang Januarius.
Sebelumnya, pada Senin (19/6/2017), Rofinus harusnya terbang dengan pesawat ke Bali dan selanjutnya ke Maumere.
Sayangnya, maskapai yang hendak ditumpanginya menolak memberangkatkan Rofin. Meski demikian, ia tetap diberi kesempatan untuk terbang dan tiket miliknya tetap berlaku bila ia sudah membaik.
Karenanya, teman-temannya kembali mengantarnya ke RS Dr. Soetomo. Pihak rumah sakit akhirnya menerima perawatan menggunakan BPJS nya. Malam itu juga, Rofinus menjalani cuci darah.
Akan tetapi, sejak Selasa (20/6/2017) Rofin sudah tak bisa diajak berkomunikasi. Januarius mengatakan dokter menerangkan bahwa selama hampir seminggu Rofin tak lakukan cuci darah sehingga racun telah menyebar ke otak.
Ingin Sembuh dan Pulang ke Kampung
Menurut Januarius, Rofin berjuang sangat keras untuk bisa sembuh sehingga bisa pulang ke kampung halamannya, Gegaria. Ia khusus meninggalkan Ketapang, Kalimantan Barat menuju Surabaya karena ingin sembuh.
Sejak Kelas 1 SMP, usai kedua orang tuanya meninggal, Rofin diboyong ke Kalimantan oleh sepupunya. Sepupunya lah yang membiayai kuliahnya. Sehabis menamatkan pendidikan Strat 1 pada Fakultas Pertanian Universitas Tri Buana Tungga Dewi Malang, Rofin kembali ke Kalimantan untuk bekerja.
Awal kedatangannya di Surabaya, almarhum menginap di kos-kosan seorang teman mahasiswa asal Ende. Teman tersebut kemudian mengantarnya ke rumah sakit. Sayangnya, karena sibuk dengan ujian semester dan urusan kampus, Rofinus ditinggal sendiri di rumah sakit.
Ia sempat menjalani cuci darah. Akan tetapi, pembiayaan dengan BPJS mengalami kendala. Teman lain asal Ende, Joseph Lidi yang mendengar kabar tentangnya lantas menjenguknya.
Rofinus kemudian dirawat di kos-kosan milik Josep Lidi dan Januarius. Bersama beberapa teman lain, kedua mahasiswa pada salah satu perguruan tinggi di Surabaya tersebut berusaha menggalang dana agar Rofinua bisa dipulangkan ke Flores.
Mereka berhasil menghubungi salah satu keluarga Rofinus di Magepanda, Maumere yang bersedia merawatnya. Menurut Januarius, mereka berhasil mengumpulkan sejumlah uang untuk belanja tiket almarhum dan seorang teman yang akan mendampingi.
“Itu sumbangan dari mahasiswa. Ada juga dari keluarga besar orang Alor di sini. Ada satu anggota DPRD dari Ende yang sempat telepon tetapi hanya tanya kondisi, tidak sempat omong soal pemulangan Rofin,” tulis Januarius melalui messengger pada Sabtu (17/6/2017).
Perjuangan Rofinus berkahir di Surabaya. Ia telah pulang ke sang pencipta menyusul kedua orang tuanya. Abunya masih tersimpan di Rumah Duma Adi Jasa. Dalam waktu dekat abu mendiang Rofinus akan dibawa ke Ende. (Are De Peskim/VoN).