Borong, Vox NTT-Korban rumah terbakar Stanislaus Nudin, warga RT 004 RW 002 Kampung Golo Welu, Desa Golo Nimbung, Kecamatan Lamba Leda meminta dan membutuhkan bantuan pemerintah kabupaten Manggarai Timur (Matim).
Stanislaus Nudin kepada VoxNtt.com di Borong, Jumat (24/6/2017), mengatakan bencana kebakaran rumah miliknya terjadi pada 25 April lalu.
Kebakaran mengakibatkan ia dan keluarganya kehilangan tempat tinggal hingga saat ini. Seluruh bangunan rumah berserta isinya hangus terbakar api. Yang tersisa hanya pakaian di badan.
Dikatakan Nudin, meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pada saat kejadian api yang membesar cukup membuat warga panik.
“Beberapa tetangga berupaya memadamkan api menggunakan alat seadanya dan menyiram api menggunakan air,” kata Nudin.
Diceritakan Nudin, pihaknya pada saat kejadian sedang bertamu di rumah tetangga.
Saat ia bertamu, api tiba-tiba api melahap rumahnya dan semua barang pun tidak bisa diselamatkan.
Api itu kata dia berasal dari lampu pelita yang disimpan di salah satu kamar. Karena angin, lampu pelita itu jatuh dan menyambar ke dinding sehingga terjadi kebakaran.
“Karena kalau dari dapur tidak mungkin sebab api sudah dipadamkan sebelum mereka keluar rumah,” jelas Nudin.
Dikatakan Nudin, surat dan dokumen penting , surat nikah, kartu KK, Kartu Progran PKH, KIS, KIP, PIP, KPS, rapor, pakaian, lemari, bahan pangan padi 500 kg, Jagung 500 ikat atau kerugian diperkirakan mencapai 25 juta akibat kebakaran tersebut.
“Kehadiran di Borong meminta bantuan kepada pemerintah Manggarai Timur,untuk segera membantu mereka sebab hingga saat ini satu keluarga masih tinggal di rumah kelurga. Saya mengharapkan bantuan pemerintah Matim,” katanya.
Sementara Kepala Desa Golo Nimbung, Fransiskus Salesman yang mendamping korban rumah terbakar mengatakan pihaknya sudah menyerahkan laporan bencana kepada pemerintah dengan tembusan BPBD, Dinas Sosial dan transmigrasi.
Berharap, Pemkab Matim segera menyalurkan bantuan kepada keluarga yang terkena musibah bencana kebakaran.
Disampaikan Kades Fransiskus, pemerintah desa tidak ada anggaran untuk bantuan bencana.
Pihaknya berusaha melalui swadaya bersama masyarakat untuk membantu korban.
Beberapa warga dan tetangga saat ini sedang mengumpulkan beberapa material, supaya secepatnya membangun rumah korban.
Pihak korban sangat mengharapkan uluran tangan Pemkab Matim supaya mereka secepat bisa tinggal di rumah sendiri.
“Karena kalau mengharapkan swadaya masyarakat, tidak bisa memenuhi kebutuhan kelurga. Sehingga butuh bantuan semua pihak termasuk pemkab Matim,” kata Fransiskus. (Nansianus Taris/VoN)