Kefamenanu,Vox NTT- Sejumlah warga yang sejak belasaan tahun lalu bercocok tanam padi di bantaran kali Noenain, Desa Kiuola, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) terancam kelaparan.
Pasalnya, bronjong yang baru selesai dibangun pada Desember 2016 lalu di bantaran kali tersebut sudah roboh sejak hujan di Februari 2017 ini.
Bronjong itu dibangun untuk melindungi wilayah persawahan Noenain dari bahaya erosi.
Parahnya lagi, meskipun masa pemeliharaan sudah hampir usai, namun hingga kini bronjong yang dibangun oleh kontraktor atas nama Kanisius Fios tersebut tak kunjung diperbaiki.
Pantauan VoxNtt.com di lokasi, Jumat (30/6/2017) dari total 300 meter lebih, 74 meter diantaranya sudah rata dengan permukaan kali.
Bahkan ada sebagian yang sudah tidak nampak bekas bronjong akibat roboh.
“Dulu kami punya sawah sampai di tengah sana tapi karena banjir makanya sekarang tinggal begini saja,” ungkap salah seorang warga yang ditemui media ini di sela – sela aktivitas menyiang gulma di sawah miliknya.
Warga yang meminta untuk namanya tidak dimediakan tersebut mengungkapkan awalnya mereka merasa senang karena bronjong tersebut sudah dibangun.
Kegembiraan warga terutama karena sawah mereka bisa terlindungi dari erosi dan banjir kali Noenain.
Namun harapan tersebut kembali pupus lantaran bronjong tersebut roboh hanya 2 bulan sejak selesai dikerjakan.
Dia juga berharap agar bronjong itu segera diperbaiki kembali sebelum musim penghujan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih fatal.
“Sawah ini kami punya harapan hidup,tolong perbaiki ini bronjong sehingga kami punya sawah banjir tidak kasih rusak lagi,” ungkapnya penuh harapan.
Informasi lain yang berhasil dihimpun, terkait robohnya bronjong di bantaran kali Noenain ini, pihak Kejari Kefamenanu telah memanggil kontraktor pelaksana untuk dimintai keterangannya beberapa waktu lalu.
Kepala Kejari Kefamenanu, Taufik melalui kasie intel Novantoro Catur P saat dikonfirmasi membenarkan adanya pemanggilan tersebut.
“Ia kita sudah panggil kontraktornya dan kontraktornya sendiri bilang kalau cuaca sudah memungkinkan maka akan langsung dikerjakan,” ungkap Novantoro.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan kontraktor pelakasana maupun dinas terkait belum berhasil dikonfirmasi. (Eman Tabean/VoN)