Ruteng, Vox NTT- Marselina Jehira (45) hanya bisa pasrah setelah namanya dicoret dalam daftar penerima bantuan rumah tidak layak huni.
Warga asal RT 09/RW 03, Kampung Curu, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai itu memang sempat kecewa setelah mendengar kabar itu.
Pasalnya, ia dan anak-anaknya belum memiliki rumah, sehingga harus menerima bantuan tersebut.
Marselina kepada wartawan, Minggu (2/7/2017), menuturkan dirinya memiliki dua orang anak. Saat ini anaknya masih duduk di bangku SD.
Dia mengisahkan setelah ditinggal suami karena menikah dengan perempuan lain, nasibnya sungguh malang.
Pasalnya, Marselina bersama anaknya menghuni di rumah orang karena tidak mempunyai rumah sendiri.
Munculnya program bantuan rumah tidak layak huni, membuatnya gembira apalagi didata oleh petugas.
Baca Juga: Tak Dapat Rastra, Janda Asal Taga Kesal dengan Pemkab Manggarai
“Namun ternyata, nama saya dicoret lagi dari daftar penerima rumah bantuan tersebut,” katanya dengan kesal.
Padahal sebelumnya, kartu keluarga bersama kelengkapan lain sudah diantar ke kantor Kelurahan Karot.
“Saya mau lapor bupati, kenapa sampai nama saya dicoret,” kata Marselina.
Sebab, menurut dia warga yang cukup mampu justru mendapat bantuan rumah tidak layak huni.
Marselina memang sempat menanyakan prihal pencoretan nama tersebut ke pihak Kelurahan Karot.
Namun alasan mereka karena Marselina tidak memiliki rumah darurat.
Pemerintah kelurahan meminta membuat rumah, padahal dia tidak mampu mendirikannya.
“Hidup sehari-hari saja setengah mati, lalu mau buat rumah darurat,” tukas Marselina.
Anggota DPRD Manggarai Wilibrodus Kengkeng menegaskan mestinya pemerintah membuat skala prioritas berdasarkan kebutuhan dalam penentuan penerima bantuan rumah tidak layak huni tersebut.
“Sederhananya begini, kalau yang ada suaminya dapat kenapa yang janda tidak dapat,” tegas Wili.
Pemerintah kata dia, wajib mempertimbangkan kondisi riil dan kebutuhan warga rumah tangga miskin. Pendasaran keputusan pemberian bantuan tersebut mesti obyektif.
“Kalau benar-benar dia janda miskin, mestinya dia prioritas,” kata politisi Demokrat itu. (Adrianus Aba/VoN)